[✓] SURVIVE OR DIE

#1. The Memories

SAAT pintu utama terbuka, terbentang dengan luas kaca-kaca besar di dalam ruangan.

Keseluruhan.

Bahkan sejauh mata memandang, aku hanya melihat sebuah kaca tanpa sekat dengan minim cahaya.

Tiba-tiba saja tubuhku gemetar. Lalu aku jatuh bersimpuh ke lantai yang juga terbuat dari kaca berwarna hitam. Melihat pantulan wajahku di lantai kaca itu membuatku semakin sakit kepala.

Belaian lembut berkali-kali ada dipunggungku yang tak lain tak bukan adalah belaian dari Rhino.

"Kira. Kau kenapa?"

"Kak Rhino, Kak Kira. Ada apa di sana?"

Suara yang cukup keras terdengar ditelingaku. Itu suara Leo dari earpiece yang terpasang di telingaku. Ah makin pusing saja.

"Kira, kau ingat sesuatu. Ada apa?"

Kepalaku makin sakit, memaksaku untuk menjambak rambutku sendiri. Rasanya benar-benar sakit. Kepalaku bagai ditusuk duri berulang-ulang.

Argh!!!!!!!!!!!!! Berhenti!!! Jangan sakit!!!!

Sambil memukul kepalaku dengan keras, tanganku tiba-tiba ditahan paksa.

"Kira!"

"SAKIT!!!!!!!!"

Tiba-tiba mataku menggelap yang membuat perasaan jadi sedikit panik. Tapi... kilasan beberapa adegan melintas begitu saja diotakku.

Kira, ingat. Jaga adikmu. Peter juga, jaga Kak Kira ya.

Iya dong! Sebagai seorang laki-laki, Peter akan jaga Kak Kira sepenuh hati. Pokoknya sampai matipun, Peter tetap akan menjadi laki-laki pelindung Kak Kira-ku, Kek!

Aku... masih sangat kecil. Laki-laki itu juga.

Itu adikku, Peter.

Argh!! hiks—SAKIT!!!! Benar-benar kepalaku sakit sekali. Sakitnya tidak berhenti. Tolong. Siapapun tolong aku!

"AAAAAAAA!!!!!"

"Kira!"

Kak—balaskan dendamku. N-naoto harus hancur. Kumohon—ak! Kumohon! Aku tidak i-ingin Kak Kira m-menderita. S-selam-matkan s-semuanya.

Dengan tubuh yang bersimbah darah, laki-laki itu... memohon kepadaku. Peter kenapa? Kenapa bersimbah darah seperti itu?