Part 40

621 112 68
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

Dr. Kang memandangi kertas-kertas yang ada di hadapannya. Wajahnya terlihat pias. Bukan tanpa alasan dia merasa marah pada Sooji beberapa waktu lalu saat dia mendengar Sooji menolak untuk tidur lebih awal. Kemarahan yang muncul dari dalam dirinya bukan hanya semata karena sikap Sooji yang keras kepala. Tapi juga karena hasil pemeriksaan si kembar yang tak kunjung membaik. Meski sudah menjalani terapi selama setahun belakangan, tapi baik kondisi Soomi maupun Sooji tak ada yang baik-baik saja saat ini.

Meski Soomi terlihat lebih sehat, tapi dari hasil pemeriksaannya tubuhnya mulai menolak semua obat dan terapi donor yang dilakukan. Jika Soomi terlihat baik-baik saja, mungkin saja itu berkat kepiawaiannya menyembunyikan keadaannya yang sesungguhnya. Atau juga mungkin karena orang-orang di sekitarnya tidak cukup peka untuk menyadari kondisi Soomi yang sebenarnya.

Sementara Sooji, yang setiap bulan terus menerus melakukan donor untuk sang kakak, tubuhnya mulai melemah. Imunitas tubuhnya mulai tergerus. Jika hal ini terus dilakukan bukan tak mungkin jika kondisi Sooji bisa lebih buruk daripada Soomi.

Dr. Kang merasa pening memikirkan masalah ini. Di satu sisi, sebagai teman dia menyayangi keduanya. Menemani mereka menjalani pengobatan ini selama setahun terakhir membuatnya memiliki ikatan emosi tersendiri dengan si kembar, terlebih Sooji. Tentu saja dia ingin mereka berdua sembuh. Namun di sisi lain, sebagai seorang dokter dia juga tak bisa mengesampingkan tugasnya. Dia telah berusaha sekuat yang dia bisa, namun kewajibannya sebagai dokter membuatnya harus membuat keputusan untuk si kembar.

Melanjutkan semua pengobatan dan terapi dengan resiko kehilangan keduanya, atau menghentikan semuanya dan melepaskan salah satunya demi menyelamatkan yang lain.

Bukan pilihan yang mudah, dan tentu saja kedua pilihan itu akan sangat jelas ditolak oleh keluarga Bae. Sebagai orangtua, kedua pilihan itu bagaikan simalakama untuk Tn. dan Ny. Bae. Sementara Soomi mungkin akan memilih pilihan yang kedua, tapi Sooji jelas akan menolaknya mentah-mentah.

Dr. Kang harus memikirkan hal ini berulang kali sebelum menyampaikan kabar ini kepada mereka. Dia masih berharap ada keajaiban lain yang muncul yang tiba-tiba terlintas di depan matanya untuk masalah ini. Dia masih terus berkomunikasi dengan teman-temannya sesama dokter untuk membahas kasus si kembar ini. Dia masih mencari jalan lain yang mungkin saja bisa menyelamatkan keduanya.

"Siapa kau?"

Semua pikiran kalutnya tentang kondisi Soomi dan Sooji teralihkan saat mendapati sosok pria asing yang berdiri di depan kamar rawat Sooji di tengah malam seperti ini. Dr. Kang mengubah arah langkahnya menuju kamar rawat Sooji dari yang sebelumnya berniat untuk pulang.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Dr. Kang memandangi pria itu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Jika dilihat dari penampilannya sama sekali tidak terlihat seperti orang jahat. Tapi Dr. Kang tidak mengenalinya sebagai salah satu kerabat atau teman keluarga Bae. Dia hafal semua orang yang datang untuk menjenguk Soomi ataupun Sooji. Selain kedua orangtua si kembar, hanya Junho, Woohyun dan ibunya yang pernah mengunjungi mereka saat terapi donor. Karena memang tak banyak orang yang tahu mengenai kondisi mereka. Jadi wajar saja jika sekarang dia curiga pada orang di depannya, selain karena ini pertama kalinya Dr. Kang melihatnya terlebih lagi orang itu datang di tengah malam seperti ini. Bukan waktu yang tepat untuk menjenguk pasien.

"Jam berkunjung sudah habis. Mungkin anda bisa kembali lagi besok jika ingin menjenguk Sooji."

Dr. Kang sengaja menyebut nama Sooji saat melihat orang di depannya ini sama sekali belum bersuara.

"Oh.. maaf. Saya tahu jam berkunjung sudah habis. Hanya saja saya.." Myungsoo menghentikan kata-katanya sebelum dengan ragu melanjutkan. "Saya akan pergi sekarang. Permisi."

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang