Part 39

605 111 64
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

"Oppa.. semuanya baik-baik saja? Ada masalah?"

"Tidak ada. Semuanya persiapan berjalan sesuai rencana."

Sooji menghela nafas lega. "Syukurlah."

"Ini bukan pertama kalinya Sooji, kenapa kau sepanik ini?" Junho bertanya sembari merapikan selimut Sooji.

"Ish.. masih perlu kau tanyakan?"

"Mana yang benar, karena ini proyek dari perusahaan sebesar Ganghan atau karena proyek kali ini berkaitan dengan keluarga kekasihmu?"

Sooji termenung. Sambil mengangkat bahu dia menjawab, "Entahlah. Mungkin keduanya."

Junho menatap dalam Sooji yang sedang menunduk. "Sooji.."

Sooji mengangkat kepalanya. Dia terkejut mendapati sorot mata yang tak pernah ditunjukkan Junho sebelum ini. Bias keraguan, ketakutan, kekhawatiran, dan mungkin sedikit kemarahan bercampur aduk jadi satu disana. Sebelum ini, Junho hanya menampakkan salah satunya saat Sooji sakit atau kelelahan.

"Kau serius dengan pria itu?"

Ketegasan tersirat dari nada suaranya, meski sorot matanya masih tak berubah. Seolah dia ingin menyalurkan energi keseriusan yang muncul di dalam dirinya pada Sooji.

"Oppa.." Sooji melarikan pandangan matanya ke tangannya yang beradu di atas pangkuannya.

"Lihat aku Sooji."

Mau tak mau Sooji menuruti keinginan Junho. Bagaimanapun Junho lebih tua darinya. Dia menganggap pria itu sama seperti Woohyun. Meski Junho tak pernah marah dan selalu memanjakannya, Sooji tetap menghormatinya. Ada batasan dimana Sooji tak bisa melawan pria itu dan harus mematuhinya. Seperti sekarang.

"Aku tidak tahu."

Junho masih membisu. Dia tahu Sooji belum selesai. Atau lebih tepatnya dia sengaja untuk diam sehingga Sooji terpaksa memberikan penjelasan lebih.

"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan oppa. Aku bingung." Sooji lagi-lagi menunduk.

"Sejujurnya aku masih tidak yakin."

"Dengannya?"

Sooji menggeleng. "Dengan diriku sendiri."

Junho melunak. Dia meraih tangan Sooji dan menggenggamnya. Memberikan kehangatan di tangan Sooji yang cukup dingin meski AC di dalam ruangan dipasang dalam suhu normal.

"Kau tahu kan oppa, aku.. eonni.. kami--" Sooji tercekat, tak bisa lagi meneruskan kalimatnya.

Junho beranjak berdiri dan duduk di pinggir ranjang, meraih wajah Sooji dengan kedua tangannya hingga kedua mata mereka beradu. Hati Junho tak bisa lagi lebih terasa sakit saat melihat mata Sooji berkaca-kaca. Sumpah demi Tuhan, dia sangat menyayangi wanita ini.

"Sstttt.. tenangkan dirimu. Hmm?"

Sooji menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Dia menenangkan diri sebelum dirinya sendiri histeris.

"Kau ingin aku meminta Woohyun kesini sekarang?"

Sooji menggeleng.

"Sooji.. kau belum memberitahunya tentang ini?"

Sooji lagi-lagi menggeleng. Dia tak perlu penjelasan lebih jauh tentang apa yang dimaksud Junho.

"Kenapa?"

"Aku tidak tahu. Hanya-- kau tahu oppa, aku tak bisa semudah itu membuka seluruh hidupku pada orang yang tiba-tiba saja datang dalam kehidupanku. Aku ingin sekali memberitahu semuanya padanya. Tapi setiap kali itu terjadi, ada bagian dari dalam diriku yang membangun tembok lebih tebal lagi. Aku tak mampu merobohkannya."

Meaning Of LoveWhere stories live. Discover now