Part 10

908 136 9
                                    

Happy Reading❤

Dress selutut berwarna putih dengan model yang simpel membalut tubuh Sooji malam ini. Dipadu dengan strap heels berwarna kuning gading --yang sebenarnya tidak begitu cocok dengan warna dress yang dia kenakan-- membuat Sooji tetap terlihat menawan. Rambutnya yang berwarna cokelat gelap dibiarkan saja terurai tanpa diberi hiasan apapun. Dilengkapi dengan clutch bag berwarna hitam yang digenggamnya, Sooji akhirnya menghadiri acara amal menggantikan temannya.

Jika ada dari para tamu yang hadir adalah para kritikus fashion yang sering kali diundang pada acara seperti ini --meskipun menurut Sooji tak ada hubungannya kritikus fashion dengan acara amal-- maka jangan salahkan Sooji jika dia akan mendapat kritik terbanyak dikarenakan penampilannya sekarang terlihat asal-asalan.

Dress putih yang dia kenakan adalah persiapan yang dia bawa untuk acara pernikahan kliennya besok. Namun karena permintaan temannya yang mendadak ini, membuat Sooji terpaksa mengenakannya lebih awal. Tak mungkin baginya untuk pulang lagi dan sangat boros jika Sooji harus membeli pakaian baru hanya untuk acara --yang tidak penting-- ini.

Rencananya esok memang dia tak akan mengenakan heels dalam acara itu. Karena dia akan mengurus jalannya pernikahan yang mengharuskannya berjalan kesana kemari membuatnya memilih mengenakan sneakers seperti yang selama ini selalu dia kenakan saat mengurus hari H pernikahan kliennya. Jadi dia tak membawa heels yang cocok dengan warna pakaiannya. Dia hanya memakai heels hari ini karena tadinya akan bertemu dengan seluruh keluarga mempelai pagi ini.

Warna sepatu yang tidak cocok dengan pakaiannya, rambut yang hanya disisir biasa dan wajah hanya tertutup polesan tipis makeup membuat Sooji terlihat seperti upik abu jika dibandingkan dengan para tamu yang hadir yang terlihat seperti para bangsawan yang menghadiri pesta kerajaan.

Hal itu terbukti hanya dengan semua tatapan yang tak berhenti mengarah padanya sejak dia memasuki pintu restoran mewah ini. Padahal saat ini Sooji sudah menepi ke sudut ruangan sambil melihat ke arah luar. Tapi tetap saja, tak menghilangkan perasaan tak nyamannya jika ratusan pasang mata masih menghunjam punggungnya. Dan sekarang ditambah bisikan-bisikan yang mulai membuat telinganya gerah. Seolah mempertanyakan siapa dia dan untuk apa dia ada disini.

"Selamat malam semua.. Terima kasih atas kehadiran Tuan dan Nyonya sekalian disini."

Suara MC membuat Sooji berbalik dan melihat ke arah bagian panggung kecil yang sudah disediakan di depan sana. Akhirnya, keluh Sooji dalam hati sambil menghela nafas. Dia sudah tidak sabar menanti acara dimulai dan ingin segera pergi dari sini.

Beberapa orang yang disebut sebagai pihak yang terlibat dalam acara amal malam ini memberikan sambutan. Sooji tak begitu memperhatikan siapa saja orang-orang itu hingga dia melihat sosok yang tak asing naik ke atas panggung dan mulai memberikan sambutan seperti yang lain.

"Oh.. wanita itu.. jadi dia terlibat di acara seperti ini." Gumamnya pelan.

Segera setelah acara sambutan itu selesai, acara lelang berlian yang jadi tujuan utama acara amal malam ini segera dimulai. Beberapa orang mulai terlihat mengeluarkan kotak-kotak berisi berbagai macam berlian dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.

Sooji yang tak tertarik dengan semua benda berkilau itu pun segera menyelinap diantara para tamu, bermaksud segera menghampiri salah satu meja yang diyakininya sebagai tempat yang tepat untuk memberikan amplop berisi donasi rutin dari perusahaannya.

"Ohh maaf. Jika itu donasi berupa uang, anda harus menyerahkannya langsung kepada Nyonya Kim. Begitu peraturannya nona."

Jawaban dari staf yang duduk di meja membuat Sooji terlihat bingung. Apa Nyonya Kim yang dimaksud adalah Jisoo, menantu keluarga Kim yang tadi ikut memberikan sambutan singkat yang dia temui beberapa waktu lalu dengan Woohyun? Atau ada Ny. Kim yang lain? Mengingat marga Kim merupakan marga yang cukup umum di Korea.

Meaning Of LoveWhere stories live. Discover now