Part 11

875 136 11
                                    

Warning: part ini puanjang 😂😂😂
Happy Reading🌻

"Noona.. ini aku."

...

"Tidak tidak. Aku sudah tak disana lagi. Sebaiknya noona segera pulang. Tempat itu sudah tidak aman. Mereka berulah lagi. Apa lelangnya belum selesai?"

...

"Minta mereka segera menyelesaikannya. Ku telepon noona lagi nanti. Aku sedang menyetir."

...

"Tidak. Aku tidak bersamanya. Hayoung pulang dengan sopirnya. Aku menyuruhnya segera pulang. Aku sudah menelepon sopir kakek untuk kesana. Dia yang akan mengantar Ny. Oh pulang. Tolong noona jelaskan padanya ya."

...

"Aku? Sekarang? Hmm.. sedang ke suatu tempat."

...

"Astaga. Jangan berfikiran buruk noona."

...

"Ada apalagi? Kenapa tiba-tiba panik? Terjadi sesuatu?"

...

"Oh.. uh.. dia tidak hilang.. dia.. sebenarnya.. dia bersamaku."

...

"Ya. Aku akan mengantarnya pulang. Noona, kita bicara lagi nanti ya."

Myungsoo melirik wanita yang duduk disebelahnya. Sejak masuk ke mobil, Sooji belum bicara sama sekali. Dia bahkan tidak merespon saat beberapa kali Myungsoo memanggilnya. Myungsoo berfikir bahwa Sooji pasti sangat syok mendapati mobilnya terkena vandalisme begitu.

"Ini.. minumlah." Ujar Myungsoo sambil menyodorkan sebotol air mineral pada Sooji.

Sooji menoleh mendapati botol air berwarna pink berisi mineral terulur padanya. Dia hanya memandangi botol itu tanpa berniat mengambilnya.

"Botol ini belum kupakai. Sudah dicuci. Dan aku belum meminumnya. Jadi bibir botolnya masih bersih." Jelas Myungsoo saat Sooji tak kunjung mengambil botolnya.

Sooji menerima botol lalu meletakkan di pangkuannya. Rasanya dia tak bisa menelan apapun saat ini. Yang dia pikirkan hanya bagaimana kondisi ibunya.

"Rumahmu.. kau ingin diantar ke sana? Atau ke tempat lain?

Myungsoo mencoba mengajak gadis itu bicara. Sejujurnya, meski tadi di telepon dia mengatakan pada Jisoo bahwa dia akan mengantar Sooji pulang, tapi dia tak tahu gadis ini ingin pergi kemana tadi saat terburu-buru dari taman.

Ya. Myungsoo sudah melihat Sooji sejak dari taman. Dia sedang bicara dengan Hayoung saat Sooji menerima telepon lalu terlihat panik. Dia hanya menduga sesuatu telah terjadi. Mungkin telepon dari klien.

"Bisakah kau menyetir lebih cepat? Atau biarkan aku saja yang menyetir. Kumohon. Aku harus segera tiba dirumah." Suara Sooji terdengar sangat panik.

Akhirnya dia bersuara. "Aku bisa melakukannya jika kau memberi tahu alamat rumahmu. Kau belum mengatakan dimana rumahmu. Ingat?"

Myungsoo langsung menginjak pedal gas setelah Sooji menyebutkan alamat rumahnya. Myungsoo tak lagi berusaha mengajaknya bicara. Dia menduga bahwa sesuatu sedang terjadi dirumahnya. Dan Myungsoo yakin itu bukan hal yang baik.

Begitu mobil berhenti tepat di depan pagar rumahnya, Sooji langsung berlari keluar mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Myungsoo.

Myungsoo terkejut melihatnya. Sepertinya memang benar-benar penting, pikirnya. Dia melajukan mobilnya beberapa meter lalu menepi tak jauh dari rumah Sooji. Myungsoo mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.

Meaning Of LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon