Part 29

754 128 35
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

(Silahkan baca ulang part sebelumnya kalo lupa cerita sebelumnya wkwkwk)

Hidup adalah permainan takdir. Bahagia dan sedih adalah satu paket yang tak bisa terelakkan. Hanya saja porsinya yang berbeda. Jika beruntung, bahagia yang kita dapatkan akan lebih besar porsinya.

Sooji yang tak pernah membayangkan bahwa kepergiannya ke Pulau Udo untuk menenangkan diri dari rasa kecewa dan sakitnya terhadap keluarganya, malah sekarang hampir tak mengingat lagi tujuan utamanya datang kemari.

Dia bahkan tak lagi ingat rasa sedihnya hingga sebuah pesan masuk ke ponselnya. Pesan yang singkat. Tapi mampu membuat senyum di wajahnya menghilang seketika.

"Kau baik-baik saja?"

"Oh? Ya."

Myungsoo mengerutkan keningnya. Saat ini mereka sedang menghabiskan waktu makan siang bersama di sebuah kedai seafood di pinggir laut.

Sejak pagi Myungsoo tak meninggalkan Sooji sedetik pun. Setelah ikut sarapan bersama di kamar hotel Sooji, Myungsoo menolak kembali ke kamarnya dan memilih bermalas-malasan di sofa kamar Sooji sambil menonton acara tv secara acak.

Dia bahkan juga tak membiarkan Sooji beranjak dari sisinya. Tangannya begitu posesif memeluk kekasihnya. Dan anehnya, hal itu malah membuat Sooji merasa nyaman di pelukan Myungsoo hingga senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya.

Tapi kini senyum itu mendadak hilang. Tepat setelah Sooji menerima pesan di ponselnya. Gadis itu terlihat murung. Seolah tenggelam dalam lamunannya sendiri, dia bahkan terlihat mengabaikan Myungsoo yang memperhatikan perubahan pada dirinya.

"Ada yang sakit lagi?" tanya Myungsoo seraya meraih tangan Sooji dan menggenggamnya.

Sooji tersentak pelan dan langsung menggeleng. Dia mengulas sebuah senyum yang bahkan tak sampai ke matanya. Sebuah senyum yang hanya untuk menenangkan pria di hadapannya yang terlihat cukup panik.

"Apa semua baik-baik saja? Ada masalah?" Myungsoo masih tak menyerah mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada Sooji.

Sekali lagi Sooji tersenyum. Kali ini dia membalas genggaman tangan hangat Myungsoo. "Semua baik-baik saja Myungsoo. Aku juga tidak sakit lagi. Jadi berhenti khawatir oke?"

Myungsoo tak memberi jawaban. Dia malah menatap lekat mata Sooji. Mencoba mencari kebohongan disana.

Samar.. dia menemukannya.

"Sebenarnya aku sedang kabur saat ini." Sooji menghela nafas panjang.

Pada akhirnya dia tak akan menang melawan kepekaan Myungsoo. Pria itu tak mudah ditenangkan.

"Kabur?" Myungsoo mengangkat sebelah alisnya.

"Ayo jalan-jalan di pantai. Aku ingin bermain air lagi. Kau sudah janji semalam akan menemaniku main air lagi."

Sooji melepaskan genggaman tangan Myungsoo dan beranjak terlebih dulu.

Gadis itu berjalan menyusuri beton pembatas pantai dan lautan luas sambil merentangkan kedua tangan untuk menjaga keseimbangan. Sementara Myungsoo hanya tersenyum melihat tingkah Sooji yang beberapa kali hampir terjatuh karena tubuhnya tidak seimbang.

Myungsoo berjalan beberapa langkah di belakang kekasihnya. Tak ada keinginan baginya untuk berjalan di sisi Sooji saat ini. Baginya melihat Sooji dari belakang dengan segala tawanya yang terdengar itu membuatnya bahagia.

Seketika Myungsoo menjadi sangat penasaran dengan kehidupan kekasihnya. Beberapa saat lalu setelah meninggalkan kedai seafood, Sooji sempat bercerita sedikit jika dia memang sedang tidak dalam hubungan yang baik dengan keluarganya. Gadis itu tak bercerita secara detail mengenai penyebabnya.

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang