Part 30

772 128 47
                                    

Happy Reading .. 🌻🌻🌻

(Ada sedikit cicit cuit dibawah. Dibacaaa yaaa😋)

"Myungsoo, ini benar-benar tidak perlu."

"Sooji.. kau serius akan membahas ini lagi? Kau sudah setuju dan kita sudah disini. Pesawatnya bahkan akan segera take-off."

"Tapi .. aku tak pernah bilang setuju." cicit Sooji. Selanjutnya Sooji hanya bisa menghela nafas. Perdebatan seperti ini sudah terjadi sejak satu jam yang lalu.

Diawali dengan keinginan Myungsoo yang ingin pulang ke Seoul dengan pesawat pribadi milik Ganghan Company, bersama Sooji tentu saja. Hal yang ditentang mentah-mentah oleh Sooji. Gadis itu beralasan bahwa dia sudah punya tiket pulang dengan pesawat komersil dan bersikeras akan pulang dengan tiket tersebut.

Sementara Myungsoo yang tak ingin pulang terpisah dengan Sooji pun mau tak mau menuruti keinginan kekasihnya untuk menggunakan pesawat komersil.

Tapi hal yang tak pernah diduga Sooji tampak saat dia memasuki kabin pesawat. Bukannya tempat duduk kelas ekonomi seperti yang sebelumnya tertulis di tiketnya, dia dan Myungsoo justru dituntun sang pramugari --yang terlihat amat sangat cantik bak dewi-- ke arah kursi penumpang kelas satu.

Dan tentu saja ini memicu perdebatan baru diantara pasangan kekasih itu. Sooji yang kembali protes karena terkejut sementara Myungsoo justru menyalahkan Sooji.

"Kau tidak melihat tiketmu dengan baik? Dan kau baru protes sekarang? Kau bisa protes saat kita tadi masih di bandara, tapi itu tidak kau lakukan. Lalu sekarang kau protes? Kau ingin aku melakukan apa Sooji? Bilang pada pilotnya untuk menunda keberangkatannya hanya karena dirimu? Kau sendiri yang tidak suka aku menggunakan kekuasaanku untuk urusan pribadi."

Itu jawaban Myungsoo saat Sooji lagi-lagi menunjukkan keberatannya setelah mereka di dalam pesawat. Dan jika Sooji masih terus berkilah maka Myungsoo akan mengeluarkan jawaban final yang tak akan bisa dibantah Sooji.

"Hal ini tak perlu terjadi jika kau menurutiku untuk pulang dengan pesawatku."

Dan diamlah Sooji. Dia tak bisa lagi berkata-kata. Bagaimanapun dia yang salah. Dia tahu Myungsoo menukar tiketnya dengan tiket yang baru agar mereka bisa duduk bersebelahan, tapi Sooji tak mengecek lagi tiket baru yang diberikan Myungsoo. Dia tak pernah mengira jika Myungsoo membelikan tiket dengan kelas yang berbeda.

Ditambah lagi Sooji juga sangat merasa bersalah pada Myungsoo karena membuat pria itu tak bisa pulang dengan pesawat pribadi miliknya. Tentu saja, pesawatnya akan jauh lebih nyaman meski sekarang mereka juga duduk di kursi yang tak kalah nyaman.

Alasan Sooji menolak keinginan Myungsoo adalah karena gadis itu masih merasa tak nyaman dengan semua perhatian Myungsoo yang dianggapnya berlebihan. Bagaimana tidak, Myungsoo meminta dijemput dengan pesawat pribadinya ke Seoul hanya karena dia sedang bersama kekasihnya. Myungsoo bilang bahwa dia ingin memberikan yang terbaik untuk Sooji untuk hal sekecil apapun.

Jika itu gadis lain, Sooji yakin pasti mereka akan dengan senang hati menerima perlakuan Myungsoo. Atau bahkan merekalah yang justru meminta Myungsoo menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi mereka. Sayangnya Sooji bukanlah tipe gadis seperti itu. Ditambah lagi hubungannya dengan Myungsoo yang baru terjalin dalam hitungan hari, membuat Sooji semakin menolak keinginan Myungsoo.

Sooji lagi-lagi hanya menghela nafas kasar sembari melihat pemandangan di luar jendela pesawat. Dia merasa sangat kesal. Tapi tak bisa mengungkapkannya pada siapapun. Apalagi pria yang menjadi sumber kekesalannya malah asyik membaca majalah bisnis sembari minum kopi yang disajikan oleh para pramugari --yang entah bagaimana selalu ada saja-- yang datang ke kursi mereka hanya untuk sekedar menawarkan minuman atau makanan. Tentu saja sambil tersenyum sangat lebar di hadapan Myungsoo.

Meaning Of LoveWhere stories live. Discover now