Taehyung menuntun Hyorin menuju kamarnya. Dalam hati Hyorin senang karena Taehyung membelanya dan mulai kembali membenci Namjoon.

Melihat Taehyung yang membawa Hyorin pergi membuat Namjoon mengepalkan tangannya. Ia benar-benar ingin membalas Hyorin namun karena adanya Taehyung ia jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Taehyung pasti akan membela Hyorin mati-matian.

Padahal seandainya Taehyung tau bahwa  tadi Hyorin dan Namjoon sedang bersiteru mengenai kepergian Namjoon ke Busan untuk menemui Taehyung. Hyorin mengancamnya akan menyakiti Taehyung jika Namjoon masih bersikeras untuk mendekati Taehyung kembali. Namjoon tentu tidak terima dan berakhir dengan pertengkaran mereka.

Kedatangan Taehyung yang tiba-tiba tentu tidak disadari Namjoon dan dengan seenaknya Hyorin berakting berpura-pura menjadi korban. Rasanya Namjoon ingin mngenyahkan wanita itu dari muka bumi.

Saat Namjoon masih merenung diruang tengah, Taehyung keluar dari kamar Hyorin. Ia lalu mendekati Namjoon dan duduk diseberang pria itu. Namjoon mendongak melihat Taehyung yang menatap tajam padanya.

"Taehyung-ah..."

"Kau bilang kau akan mulai bersikap baik pada noonaku? Tapi kenapa sekarang kau malah terus menyakitinya seperti ini Kim Namjoon? Apa noonaku sebegitu buruknya dimatamu?"

Namjoon menghela napas panjang. Ia tahu jika Taehyung pastilah akan membela Hyorin padahal ia tidak tahu Hyorin adalah sumber masalah mereka selama ini.

"Semua ini tidak seperti yang kau bayangkan Tae-ah. Sejak awal aku memang tidak menyukainya."

"Karena hanya kaulah yang aku cintai Taehyung-ah."

"Tapi bukan berarti kau bisa memperlakukannya seenakmu! Noonaku juga manusia tidak bisakah kau lebih menghargainya? Dia itu istrimu!"

"Kau salah paham dengan semua ini Taehyung. Pertengkaran kami tidaklah sesederhana itu."

"Lalu apa? Jelaskan padaku!"

Namjoon membuang pandangannya kearah lain. Dia bingung. Bagaimana dia bisa menjelaskan hal ini pada Taehyung? Taehyung pasti hanya akan menganggapnya membual. Dan lagi jika Hyorin atau ibunya tau maka keselamatan Taehyung bisa terancam.

"Kau tidak bisa kan? Memang kau ini hanyalah pembual! Aku menyesal sudah bersikap baik padamu belakangan ini!"

"Taehyung-ah... Aku mohon jangan seperti ini," pinta Namjoon memelas.

"Maafkan aku, hyung. Tapi jika kau tidak mencoba bersikap lebih baik pada noonaku maka aku juga tidak bisa berteman denganmu seperti ucapanku sebelumnya. Jika seperti ini lebih baik aku segera keluar dari rumah ini. Aku ingin agar kalian memperbaiki hubungan kalian. Mungkin tanpa adanya orang lain disekitar kalian, hubungan kalian bisa membaik. Jadi aku akan segera mencari tempat tinggal untuk diriku sendiri."

Namjoon terperanjat. Ia sama sekali tidak menginginkan hal ini. Susah payah ia memohon agar Taehyung bisa tinggal bersamanya tapi malah sekarang Taehyung sendiri yang ingin pergi. Ini tidak boleh terjadi.

"Ja-jangan pergi, Taehyung-ah. Aku akan merubah sikapku menjadi lebih baik pada Hyorin. Aku janji. Tapi jangan pergi dari sini. Aku mohon."

Taehyung sedikit heran dengan sikap Namjoon. Kenapa dia seperti takut jika Taehyung pergi? Kenapa dia harus bersikap seperti itu?

"Kau itu kenapa? Seharusnya kau lebih peduli pada istrimu bukan aku. Aku... bukan siapa-siapamu," Taehyung sedikit menggigit bibir dalamnya saat berkata seperti itu. Hatinya terasa sedikit tercubit saat mengatakannya.

Hening. Keduanya terdiam dalam lamunan masing-masing. Hingga akhirnya Taehyung mengambil langkah lebih dulu meninggalkan Namjoon.

Sepeninggal Taehyung, Namjoon bangkit dari duduknya. Ia mengambil kunci mobilnya kemudian pergi keluar. Ia butuh menenangkan dirinya sekarang. Berada dirumah hanya akan membuat kepalanya makin terasa pusing.

Say You Love MeWhere stories live. Discover now