Part 42: What's wrong

8.8K 943 55
                                    

Skidipapap tipis - tipis, suka lemes kalo nulis chapter begituan soalnya. Wkwkwk...

No one even has to know

I'm dealing with it on my own

I got way too much time to be this hurt

Somebody help, it's getting worse

- LANY, Malibu Nights



Flashback on

[ETHAN]

"Are you done?" tanya gue parau saat melepaskan ciuman dari Bintang yang terengah – engah mengambil napas. Gue meremas bokongnya kuat, dan saat gue menatap matanya gue tau.

Gue tau malam ini bakalan panjang dan mulai besok gue pasti bakalan cuti.

Bintang hanya diam saat gue menarik lepas baju tidurnya bikin dia polos dengan dalaman berenda warna merah, gue menatapnya lekat. Lagi – lagi gak bisa menahan rasa kagum gue sama bokongnya yang aduhai.

Bintang terpekik kecil waktu gue kembali menampar bokongnya hingga kemerahan. Damn, I can't help it man. Setelah itu gue kembali mengelus bokongnya dengan penuh sayang sambil menciumi Bintang lembut. Well, niatnya sih gue emang mau pelan – pelan, tapi begitu Bintang mendesah dan membuka mulutnya untuk gue, saat itu juga alarm di kepala gue berdering. Gue tau gue gak akan bisa pelan – pelan.

Di sela rintihan dan lenguhan Bintang saat gue menciumi sekujur tubuhnya gue tau dia udah sama high nya kayak gue. Dia merintih waktu gue mengelus klitorisnya dan memasukkan satu jari gue ke area intimnya, dan itu bikin gue semakin semangat menggodanya. I will show this woman that I'm gonna make her scream.

Bintang klimaks di tangan gue beberapa saat kemudian dan gue gak pernah sebangga ini bisa membuat dia merasakan itu. I mean, I already make many woman satisfied, tapi ternyata saat istri gue sendiri yang puas karena gue, rasanya lebih menakjubkan man.

[BINTANG]

"Lihat aku Bin.." pinta Ethan dengan suara parau.

Dengan gemetar aku menatapnya, dan terkesiap saat melihat mata hitamnya menjadi segelap malam.

"I will make you scream my name" bisiknya.

Aku bergetar, kalimat itu diucapkan dengan sangat tegas, bagaikan sebuah janji yang tak akan dipungkiri. Aku hanya bisa mengangguk lemas. Setelah orgasme barusan, bagaimana caranya aku masih bisa menjerit? Aku bahkan masih lemas, astaga!

Ethan merentangkan kakiku lebar – lebar saat Ia bergerak untuk melepaskan dalamannya. Aku bisa menduga apa yang ada di balik boxer Ethan tapi beneran kaget waktu akhirnya benar – benar melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kejantanan Ethan hampir melompat keluar saat Ia meloloskan boxer nya dalam sekali sentak. Damn he is so ready.

Aku meneguk ludah saat menyadari Ethan bergerak diatasku, aku bahkan bisa merasakan juniornya membelai daerah intimku dengan gerakan sensual yang teramat menggoda. Apa yang Ethan lakukan berhasil memancing kilasan kenangan berkelebat di benakku, dan itu bikin aku otomatis mencengkeram lengannya kuat. Gosh, I don't think I can do this.

"Why?" tanya Ethan saat merasakan keraguanku.

My dear lord, did I just voice what I've been thinking?

OBSESSEDWhere stories live. Discover now