Part 2: What? Again?

18.3K 1.4K 61
                                    

Manaaa yang kangen Ethan suaranya? 😉 happy reading yess...

It's getting' hot in here (so hot), so take off all your clothes

I am, getting' so hot, I wanna take my clothes off

- Nelly, Hot in here





[BINTANG]

"Gue duluan broe.." tepuk Ethan di pundak Bintang sambil berlalu dari toilet.

Bintang menggelengkan kepala samar dan baru saja hendak berlalu saat Danielle keluar dari salah satu bilik toilet dengan mata memerah.

"Cowok kayak gitu gak berhak dapet tangisan lo" decak Bintang. Sebagai sesama perempuan, dia benci perempuan lemah yang mengemis rasa dari penjahat kelamin macam Ethan. Ethan mengingatkannya akan seseorang.

Danielle menatapinya lama. "Gue cinta sama dia" ucapnya kemudian.

"Tapi dia nggak" ucap Bintang sadis bikin Danielle kembali menangis.

"Kasih respek lebih ke diri lo, gak penting banget nangisin cowok kayak dia" ucap Bintang sebelum akhirnya berbalik keluar toilet, meninggalkan Danielle termenung sendirian.





Bintang duduk di tepi kolam renang sambil menyesap hot chamomile tea nya. Jam kerjanya hari ini baru saja berakhir. Setelah bertahun – tahun menjadi dokter, sebenernya Bintang terbiasa dengan jam kerja tinggi, tapi tetap saja dia kelelahan setelah seharian di dapur. It's been too long.

Ponsel Bintang berdering nyaring segera setelah dia menyalakannya, dari pagi memang dia gak bawa – bawa ponsel. Daripada konsentrasinya terganggu, dia memutuskan untuk meninggalkan ponselnya di loker. Nama Rania berpendar – pendar di layar.

"Bin.. elo udah di Bandung? Ntar jadi kan?" adalah kata pertama yang diucapkan Rania saat Bintang mengangkat telpon.

"Halo juga Rania, apa kabar. Sehat? Gimana rasanya hari pertama jadi Chef?" sindir Bintang terang – terangan.

"Ck.. sinis amat sih loe elah. Ini juga baru mau nanyain, eh elo nya udah nyamber duluan. Jadi gimana, Loe jadi kerumah kan Bin? Mama udah nanyain."

"Iya"

"Ya udah, ngobrol – ngobrolnya nanti aja ya. Gue lagi ribet, ini si Putra baru nyampe soalnya."

"Putra?"

"Iya.. emang gue belom bilang ke elo kalo Putra nyampe dari Bahrain malam ini?"

Bintang mendesah. Bertemu lagi dengan Putra gak pernah ada di agendanya. Sama sekali.

"Bin.."

"Ya.."

"You okay?"

Bintang diam.

"Kita bisa batalin acara malam ini kalo loe gak nyaman ketemu Putra."

"No, it's okay. Gue toh gak bisa selamanya menghindar kan. I'll come.."

"Beneran?"

"Iya"

Pikiran Bintang yang kalut tiba – tiba saja terpotong oleh suara mendesah dari balik pohon besar di belakangnya. Bintang menatap pohon itu dengan curiga sebelum menutup sambungan.

"Ran, I gotta go. See you okay."

Dia bahkan gak lagi denger apa yang diomongin Rania, dia terlalu penasaran sama apa yang barusan dia dengar.

Bintang berdiri dari kursi santai di pinggir kolam renang. Kebetulan suasana kolam renang masih sepi mungkin karena hujan baru saja berhenti. Dia berjalan ke balik pohon tinggi di pinggir kolam renang dan langsung terperangah saat mendapati pria yang sama dengan yang tadi pagi ia temui sedang berciuman panas dengan wanita lain.

Shit! Tercemar deh mata gue.





[ETHAN]

"Bye Ethan.." ucap wanita di depan Ethan sambil membereskan bajunya yang agak berantakan.

Ethan mengedipkan mata sambil berjalan kembali ke arah resort. Berbalik memunggungi perempuan cantik yang kebetulan sedang ada meeting di resortnya. Well, gak seperti Oliver yang sangat pilih – pilih perempuan, selera Ethan lebih bebas.

Ya buat apa dipilih kalo pada akhirnya dia toh gak ada niatan serius sama sekali. Ini semua kan cuman buat seneng – seneng doang, dan biar bisa seneng – seneng maksimal ya emang harus dibawa santai. Oliver mah ribet. Temen ONS aja kudu sama status sosialnya, kudu cantik, gak boleh yang nuntut, kalo bisa yang lemah lembut. Pret! Kelamaan. Selagi Oliver memilih wanita yang pantas, Ethan udah keburu orgasme 2x dengan 2 wanita berbeda.

"Van" sapa Ethan ke Chef Evan yang sedang berberes sebelum mulai menyiapkan dinner di The Ruby.

"Bos" sapa Evan.

"Itu cake pandan yang ada di ruangan gue tadi siang enak banget deh. Resep baru?"

Evan terlihat mengernyit berpikir sebelum kemudian matanya berbinar, "Ooh.. itu.. iya resepnya anak baru, sous chef gue yang bikin."

"Loe punya sous chef baru?"

"Ck.. kan elo udah approved request gue bos. Baru masuk hari ini orangnya."

"Ooo.." Ethan manggut – manggut di tempatnya. Sumpah dia lupa, lagipula hotelnya kan banyak bukan ini doang, ya mana dia inget.

"Gimana? Bagus anaknya?" lanjut Ethan basa – basi.

"Oke kok. Biar kata mungil kayak anak dibawah umur, tapi dia cekatan, disiplin dan masakannya enak."

Ethan terdiam. Mungil? Apa jangan – jangan laki – laki yang tadi bertemu dengannya di toilet dekat kitchen? "Siapa namanya Van?"

"Bintang"

Nice name.

Gak lama kemudian Evan tertawa keras dengan Ethan yang memandanginya bingung.

"Loe gak bakal percaya nama lengkapnya siapa." Ucap Evan.

"Siapa?"

"Bintang Lima. What a lucky charm, right?"

Bintang Lima? Well, that's even a better name.

---

Ahayyy... pencetin si Bintang yookkk... gue lagi berusaha move on nih dari Oliver. Berat cuyyy....

Published on 19 May'19

OBSESSEDWhere stories live. Discover now