Look At Me [Taehyung & Yeonjun]

•chapter 24•

"Aku ingin dia kembali jim.. Katakan padanya aku rindu padanya hiks..." isakan mulai terdengar, jimin hanya bisa mengusap kepala taehyung yang dibenamkan dalam lipatan lutut yang sedang dipeluknya.

"Hiks..tapi aku memang bodoh ya?" taehyung mengangkat kepalanya "haha baru dua hari aku kehilangan adikku tapi aku sudah rindu...dan selama dia ada aku telah menyia-nyiakan, haha aku tau aku memang bodoh hiks.."

Jimin hanya terdiam, maniknya menatap gerak-gerik yang taehyung lakukan, tatapan yang diberikan begitu sedih menggambarkan kalau jimin sangat iba dengan keadaan taehyung sekarang. Taehyung memang seperti itu, sejak tau adiknya sudah pergi dia hanya diam, tertawa sendirian dan berakhir menangis lalu melamun. Itu yang membuat jimin sangat terpukul, cukup dia sedih karena kehilangan Yeonjun tidak lagi dengan keadaan sahabat dari kecilnya yang seperti ini.

Jimin bangkit, tanpa sepatah kata apapun dia langsung memeluk taehyung. Jimin menutup matanya, menghentikan airmata yang akan keluar deras saat merasakan dadanya yang begitu sesak. Sesak menerima kenyataan yang begitu pahit seperti ini. Kehilangan Yeonjun dan mendapati keadaan taehyung yang sangat kacau.

"Hiks.. Hiks.. Aku telah menyia-nyiakan jim hiks.."

Jimin hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari menangis, untuk membenarkan ucapan itu agar dia tidak terus mengucapkannya. Jimin tak kuat melihat taehyung begitu menderita seperti ini, tanpa membalas pelukannya taehyung hanya terdiam, menangis dan hanya menyenderkan kepalanya didekapannya.

"Hiks.. Aku menyesal jim hiks.. Katakan padanya untuk segera pulang hiks.. " tangisan itu terdengar lebih keras, raungan tangis yang sangat memilukan. Tangan yang semula hanya tergeletak kini mulai terangkat untuk membalas pelukan jimin dan semakin menenggelamkan kepalanya disana.

Menumpahkan semua rasa sakit yang dia rasa, membagi penderitaan yang menyelimutinya dan mencoba untuk mencari kehangatan didalam hatinya yang begitu kosong dan dingin karena kenyataan pahit yang dia terima. Ingin taehyung menumpahkan semua rasa sakitnya hingga habis tak tersisa tapi semuanya seperti malah bertambah sakit.

"Hiks.. Hiks.. Katakan padanya untuk segera pulang jim hiks...jika kau yang bilang pasti dia akan mendengarkanmu...mungkin dia takut aku akan menamparnya lagi hiks.. Katakan padanya untuk segera pulang.. Hiks.. Hiks.. "

Isakan itu, raungan tangisan dan sesegukan yang dikeluarkan menghambatnya untuk berucap. Dadanya terlalu sesak, hatinya terlalu sakit, pikirkan nya terlalu sempit hingga dia lupa adiknya itu tak bisa dan tak akan pernah bisa pulang kembali padanya.

Jimin mengigit bibirnya sendiri, berusaha untuk tidak mengeluarkan isakan tangisnya meskipun banjiran airmata keluar dari matanya. Ia mengusap kepala taehyung lembut, bagaimanapun juga disini dia harus lebih kuat, kuat agar menenangkan sahabatnya itu.

"Taehyungie.. Sudah, kau harus kuat" lirih jimin dengan tangan yang tak berhenti mengusap rambut halus sahabatnya itu.

"Apa salahku jim? Hiks.. Apa kesalahan yang kuperbuat hingga Tuhan menghukumku seperti ini hiks.. Hiks.. " taehyung benar-benar menangis sejadi-jadinya.

"Apa salahku hiks..

"Tae kau.. "

"Iya! Iya aku tau aku telah mengabaikan adikku! Aku telah menyia-nyiakan hal yang paling berharga dalam hidupku! Tapi tidak kah Tuhan liat hiks.. Aku juga ikut merasa sakit, aku selalu sakit saat aku mengabaikannya, aku selalu menjaga adikku,aku menyayanginya lebih dari pada apapun tapi kenapa? Hiks.."

"Tapi kenapa Tuhan tega padaku jim? Hiks.. Kenapa dia memberiku hukuman seperti ini hiks...Dia bukan saja telah menghukumku, tapi dia menghukum adikku juga hiks.. selama hidupnya Yeonjun ingin melihatku berprilaku hangat padanya, tersenyum dan melihatnya selalu.. Tapi Tuhan hiks.. Tapi Dia malah memisahkan aku dengan Yeonjun hiks.. Ketika aku ingin memulai lembaran baru dengannya tapi kenapa Tuhan menghancurkan semuanya? Hiks.. Hiks.. Semua itu sangat sakit  jim hiks.. " Taehyung meremat baju jimin untuk melampiaskan rasa sakitnya. Jimin hanya mampu menangis, lidahnya tak kuat untuk menjawab pertanyaan itu.