•chapter 22•

1K 128 62
                                    

.
.
.
.
.

"Kumohon berikan yang terbaik untuk adikku dokter!"

Pintu itu tertutup, sangat rapat hingga membuat gelisahan yang benar-benar melanda mereka semua. Isakan tangis tak segan-segan terdengar ditelinga, begitu memilukan sampai kehati orang-orang yang mendengarnya.

Jimin menunduk didepan pintu UGD, beomgyu yang terduduk lemas dibangku sedangkan taehyung yang bahkan sudah merosot kebawah dengan tumpuan akan tembok dibelakangnya. Mereka benar-benar terlihat sangat hancur, oh ayolah orang waras mana yang akan tertawa dikeadaan seperti ini? Gila.

Menangis dan berdoa, tak ada yang mereka lakukan lagi. Semuanya terlalu tiba-tiba dan Tolong Pada Siapapun Bangunkan Mereka Dalam Mimpi Buruk Ini. Ingin mereka berteriak seperti itu tapi pada siapa? Semua ini nyata, semua ini memang benar. Benar kalau adik mereka tengah berjuang untuk hidupnya.

"Hiks.. Hiks.. "

Taehyung menangis, menangkup keningnya dengan satu tangan dan menangis deras. Bagimana tidak? Kejadian itu terus dan tak pernah berhenti berputar diotaknya, memperhatikan bagimana adiknya itu menanggung rasa sakit hingga mengeluarkan banyak darah seperti itu.

Semuanya terlalu tiba-tiba, tak pernah terbayang sekalipun taehyung akan menghadapi situasi seperti ini apalagi mengenai adiknya. Dada taehyung sesak saat mengingat banyak darah yang dikeluarkan Yeonjun, bahkan liat pakainya penuh dengan darah darinya.

Karena selama perjalanan taehyung tak membaringkan tubuh Yeonjun didalam ambulans, dia terus memeluknya. Memangku adiknya dan mendekapnya sangat erat hingga berpisah disini.

"Yeonjunie maafkan kakak hiks...hiks.." ucap taehyung pelan, sangat pelan dengan airmata yang mengalir.

Kalau bisa ingin sekali taehyung menggantikan posisi adiknya itu, biar dia yang berada didalam sana, biar dia yang menanggung semua rasa sakitnya, Yeonjun masih kecil dia masih punya masa depan yang panjang.. Sedangkan dia? Hanya orang tak berguna dan hanya terus menyakiti adiknya itu.

Sungguh jika ada, taehyung benar-benar ingin menggantikan posisi Yeonjun, karena melihat Yeonjun seperti ini jauh lebih sakit baginya.

"Kau lihat Kim Taehyung!!"

Taehyung menoleh ditengah sesegukannya, begitu juga beomgyu. Melihat jimin yang menatap taehyung tajam dengan mata berairnya.

"Semua ini gara-garamu!" bentaknya, untung saja lorong yang mereka singgahi sepi.

Jimin mendekat kearah taehyung, menarik kerah bajunya hingga dia berdiri. Taehyung menatap manik jimin, merah karena berair, tajam dan begitu menyiratkan kemarahan yang besar dalam dirinya. Bahkan taehyung bisa rasakan kuku-kuku jimin menancap lewat kain jaketnya.

"Seharunya kau yang menghampiri dia! Dan karenamu juga Yeonjun seperti ini!! Andai saja kau tak egois Yeonjun tak akan pergi dari rumah dan berakhir seperti ini Kim Taehyung!"

Bughh

"Kakak sudah!" jerit beomgyu.

Beomgyu langsung berjongkok untuk membantu taehyung setelah jimin memukul rahangnya membuat taehyung kembali terjatuh. Beomgyu menatap jimin tajam.

Look At Me [Taehyung & Yeonjun]Onde histórias criam vida. Descubra agora