•chapter 15•

803 138 33
                                    

.
.
.
.
.

Seperti yang dibilang, Yeonjun dan beomgyu naik bus untuk pergi kesekolah, halte dan bus sudah mereka lewati tadi dan sekarang mereka tengah berjalan menuju sekolah.

Mereka berdua berjalan beriringan, suara salju yang terinjak terdengar sangat khas dindra pendengaran juga rasa dingin ditengah turunan salju seperti ini seolah membawa mereka pada masalalu termasuk juga untuk pria bersurai biru, kepalanya menunduk guna melihat injakan dan jejak kaki yang ia peroleh saat berjalan diatas salju.

Tatapannya kosong, Yeonjun tak henti-hentinya memikirkan tentang ia yang akan menunggu kakaknya lagi, walapun dia memaksa untuk berhenti memikirkannya tetapi tetap saja semua itu terus berputar diotaknya bagikan cd rusak yang dipaksa diputar membuat kepalanya terasa sakit, ditambah dia kurang tidur semalam.

Apakah ini keputusan yang tepat untuk menunggu kakaknya kembali? Walapun hatinya sudah sangat lelah dan ingin memberontak itu semua? Yeonjun hanya tak ingin ke menungguannya sia-sia. Genggaman tangan dirasakannya, Yeonjun menoleh menemukan beomgyu yang tersenyum tipis.

"Waeyo?" tanya beomgyu pelan. Yeonjun menggeleng sembari mencoba untuk tersenyum.

"Aniya gwenchana" jawabnya. Yeonjun mengedarkan pandangannya saat menyadari dirinya terlalu lama menunduk, ahh sudah sampai parkiran sekolah? Kenapa dia tak sadar?. Beomgyu yang melihat itu hanya tersenyum.

"Kau melamun ya? Memikirkan apa?" tanya beomgyu pelan lalu beomgyu mengangguk saat mendapat gelengan kepala dari Yeonjun,setelah perubahan sikap Yeonjun kemarin beomgyu jadi merasa canggung padanya.

"Gyu.. " kata Yeonjun menghentikan langkahnya diikuti beomgyu. Yeonjun mengadah keatas membuat salju turun ke wajahnya, Yeonjun tersenyum.

"Menurutmu apa seseorang pantas merasa lelah saat apa yang di inginkannya tak pernah didapat?" senyum itu hilang tergantikan dengan wajah serius.

"Dan apakah dia pantas meninggalkan sesuatu yang membuatnya lelah lalu mulai berusaha berubah?" lanjut Yeonjun penuh arti.

Beomgyu terdiam, melihat wajah Yeonjun seperti itu membuat lidahnya sangat kelu. Beomgyu tau, sangat tau Yeonjun sedang membicarakan apa dan dengan bertanya kepadanya seolah secara tidak langsung Yeonjun membuat beomgyu seperti tahanan yang dimana ia akan menentukan sikap Yeonjun nanti dengan kata yang akan ia lontarkan.

Beomgyu takut, takut untuk salah bicara dan akan membuat Yeonjun berubah lagi, ia tak mau Yeonjun menjadi berbeda, ia tak mau sahabatnya berubah menjadi sosok pembangkang, ia tak mau apa yang selama ini di takutkannya terjadi.

"Aku tak tau" kata beomgyu pelan seraya menunduk.

Yeonjun menghembuskan nafasnya lalu kembali mengadah keatas, beomgyu hanya diam atau lebih tepatnya mereka terdiam ditengah-tengah turunan salju, tak peduli orang-orang yang menatap mereka bingung, oh ayolah orang-orang bergegas terburu-buru untuk sampai ketempat tujuan mereka agar tak terkena butiran salju itu berbeda dengan dua orang ini yang malah terdiam merasakan salju yang perlahan menimbun tudung jaket mereka.

Beomgyu menunduk melihat sepatunya yang basah dan tenggelam digundukan salju itu, bahkan telinganya mendengar banyak teguran kakak kelasnya yang menyuruhnya untuk segera masuk.

"Apakah aku pantas lelah? Sedangkan yang aku inginkan belum didapat...bagimana kalau aku tiada besok?"

Beomgyu sontak mendongak, menatap Yeonjun yang dengan santainya mengatakan hal seperti itu. Beomgyu memukul pelan lengan Yeonjun membuat dia menatapnya.

Look At Me [Taehyung & Yeonjun]Where stories live. Discover now