Posesif Daffa; Aldo - Music B

21K 2.6K 226
                                    

Agar feelnya dapet, aku saranin sambil dengerin lagunya. Judul ada di akhir chapter ya..

"GENGGAM TANGANKU SAAT TUBUHKU TERASA LINU!!"

"KUPELUK ERAT TUBUHMU SAAT DINGIN MENYERANGMU!!"

"KITA LAWAN BERSAMA!! DINGIN DAN PANAS DUNIA!!"

"SAAT KAKI TLAH LEMAH KITA SALING MENOPANG!!"

"HINGGA NANTI DI SUATU PAGI SALAH SATU DARI KITA MATI!!"

"SAMPAI JUMPA DI KEHIDUPAN YANG LAIN!!"

"SAMPAI JUMPA DI KEHIDUPAN YANG LAIN!!"

"WOOOAAAAAA........"

Lagu milik Sheila on 7 dinyanyikan oleh salah satu band yang ikut berpartisipasi dalam pembukaan di acara pagi ini.

Teriakan dari segerombol orang yang berkumpul di depan panggung terasa membengkakkan telinga. Melompat lompat mengikuti tempo dari musik yang mengalun dengan kerasnya.

Heri, Jay, dan juga Panji adalah tiga dari ratusan banyak orang yang ikut bernyanyi dengan lantangnya.

"Seru anying," komentar Jay sumringah.

"Pantes si Aldo seneng banget nonton konser," lanjut Panji menyetujui.

"Hah.. hah.. sesek fak," Heri di depannya membuat gerakan seperti orang yang kena asma.

"Lemah lo," ceplos Jay sambil merangkul Panji, menatap Heri yang terduduk di bawahnya.

"Sialan, beliin gue minum kek elah," Heri berdiri dari duduknya dan menepuk nepuk pantatnya.

"Ye siapa lo?" tanya Jay.

Heri mendecak, membuang mukanya ke arah samping. Pelit banget.

Senyumannya mengembang begitu saja di bibir Heri.

Jay dan Panji langsung mengikuti arah pandang Heri. Tampak dua wanita tengah berbincang sambil memesan sesuatu di salah satu stand makanan.

"Pacar lo?" tanya Panji kepo.

"Masih calon," balas Heri bangga sendiri.

Jay mengernyit geli, "Gas lah," kata Jay sambil mendorong kedua temannya menuju stand yang sama dengan stand kedua wanita itu.

Heri melotot. Masalahnya ada kakaknya, Si Bona itu ada disana juga. Heri lagi males debat, Heri belum siap babak belur.

"Tempat lain dah," Heri menolak, memutar tubuhnya agar dirinya lepas dari dorongan si Jay.

"Yelah itung - itung pdkt goblok," Jay berkata sambil kembali mendorong Heri.

Heri memberontak, "Ogah, kapan - kapan dah gue."

"Pan kapannya kapan? sok lah gue bantu ini," Jay memberi semangat.

"Nji, bantu gue Nji!" Jay meminta bantuan Panji.

Panji yang orangnya memang selalu mematuhi semua omongan Jay langsung ikut mendorong Heri.

Maju selangkah, dua langkah, tiga langkah, empat langkah, Heri meronta, melontarkan kata - kata kotor miliknya. Bangsat, Heri kalah tenaga.

Panji yang kebablasan malah mendorong tubuh Heri dengan keras.

Alhasil Heri malah tersungkur tepat di bawah kedua wanita tadi.

Pekikan dari kedua wanita tadi membuat Jay dan Panji melotot. Antara kasian sama pengen ngetawain.

"Gila lo?!" kata salah satu wanita tadi sambil menendang bahu Heri yang ada di bawahnya. Tau kan siapa? Ya Bona lah, siapa lagi emang.

Posesif Daffa; AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang