Posesif Daffa; Aldo - Bebas?

32.6K 3.4K 331
                                    

Dua hari setelah Daffa menginap di rumah Aldo, Daffa kembali disibukkan dengan latihan – latihannya.


Dua hari ini juga Aldo lebih sering menghabiskan waktu bersama kedua temannya Jay dan Panji dibandingkan dengan Daffa.

Untuk saling bertatap muka secara langsung saja susah bagi mereka, yang bisa mereka lakukan hanya sebatas mengetik pesan dan vc saja.

Bahkan pagi tadi Aldo harus nebeng Panji, sialan.

“You slipet away the morning..”

“Things dat you hep mised..”

“Laik laughter prom the kitchen..”

“OR MEMORIS LAIK THES!”

“Taburkan meses seres..”

“SERESSS!!”

“TABURKAN CINTAAA..”

Senandung Aldo dan Jay memenuhi koridor sekolahan yang tampak ramai dilalui. Suara Jay yang melengking dan suara Aldo yang acakadul terasa menembus gendang telinga, kemudian mengalir ke saraf, dan menyerap ke otak, ekhem.. alias BERISIK MALIH!

“Tolol.”

“Lo itu.”

“Goblok lo lah bangsat!”

“Mata lo.”

“Apa? Mata gue du-"

“Berisik anjing!” gertakan  Si Panji membuat dua anjing liar ini seketika jinak.

“Maap si Nji.”

“Santai dong elah, kaku bener lo,” kata Aldo sembari menonjok dada Panji.

Panji reflek mundur kemudian melotot ke arah Aldo yang tampak cengengesan.

“Udah kaya digrep ama tante – tante ae lo Nji,” celetuk Jay saat ia melihat respon Panji barusan.

“Makannya itu gue ngindar, tampangnya si Aldo sebelas dua belas sama tante girang,” balas Panji sembarangan.

“Hmm.. bener juga lo,” jawab Jay setelah dirinya berpura – pura mikir. Panji balas mengangguk.

“Si anjing, mau tante ciyom hah?” Aldo membalas dengan memeluk Jay dari samping lalu berusaha untuk mencium pipinya. Jay memekik panik, sialan.

“Nggak waras,” gumam Panji lalu berjalan meninggalkan kedua temannya.

...

“Istirahat dulu deh ya, sekitaran jam dua baru kita mulai lagi,” ucap gadis berkucir kuda yang tak lain adalah Febi.

“Siap Mama!” serentak lainnya yang membuat Febi melotot tak terima.

“Enak aja Mama, panggil gue Nyonya,” semprot Febi.

“Siap Nyonya,” ucap teman – temannya dengan nada malas. Febi senyum puas.

“Cui laper, nyoto gas.”

“Makan sini ae lah pantek, gua titip.”

“Ye, kalo pada nitip terus yang beli siapa?”

“Lo, Feb.”

“Nah setuju gue.”

“Enak aja nggak mau lah!”

“Nyeh, ajak si Daffa noh, diem mulu dari tadi.”

“Nah setuju gue.”

“Setuju –setuju mulu setan, gih Daf temenin Si Yayang.”

Posesif Daffa; AldoWhere stories live. Discover now