Posesif Daffa; Aldo - Tangisan dan Amarah Enam Laki - Laki

9.9K 1.6K 282
                                    

• Panji Bagaskara Suardana •


Flashback

"Bro, gue mau nanya. Daftar ulang dimana?" Aldo dengan seragam SMP nya datang menghampiri Panji.

Panji menatap Aldo kaget, sudah lama dia tidak berbicara dengan orang luar. Panji tergagap, "Ng, nggak tau."

"Yah, yodah thanks. Biar gue coba muter - muter dulu," jawab Aldo, dia mulai berjalan menjauhi Panji.

"Siapa? Udah Papa bilang jangan ngomong sama sembarangan orang. Kamu bisa terpengaruh hal yang buruk nanti," Papanya yang baru tiba langsung mengomeli Panji.

Panji menunduk, tanpa dia sadari Aldo belum cukup jauh melangkah. Aldo mendengar semua yang dikatakan pria paruh baya itu.

"Om," Aldo menyapa sembari mendekat.

Dengan senyum sumringahnya dia mencoba untuk akrab.

"Kenalin, Om, Saya Aldo," ujar Aldo.

Brian, nama pria itu. Dengan kerutan dia menatap Aldo, "Jangan deketin anak Saya."

"Saya cuma nanya tempat, kenapa sampe dikatain pengaruh buruk?" kata Aldo, sedikit tersinggung dengan omongan pria tua ini.

Brian mengerut marah, "Jangan ikut campur urusan keluarga Saya. Panji, anak saya nggak akan pernah berteman dengan kalian semua."

"Kalo memang bukan sama Saya, biarin anak om milih temennya sendiri, masa - masa SMA tu masa - masa yang harus dinikmati bareng temen, Aldo aja udah dari lama nggak sabar masuk SMA," ceramah Aldo.

"Panji ayo pulang," ajak Papanya, mengabaikan celotehan Aldo itu.

Panji dengan patuh membuntuti Papanya. Walaupun tatapannya masih dingin tapi di dalam hatinya ada rasa hangat saat mendengar ucapan Aldo tadi. Seenak apa masa SMA itu?

"Tunggu bentar," Aldo menahannya, laki - laki itu dengan sok akrab menggenggam tangannya.

Panji tersentak, dengan reflek dia menepis tangan yang memegangnya tadi. Matanya membola, ini pertama kalinya ada seseorang yang berani menyentuh dirinya selain anggota keluarga.

Aldo ikut kaget, detik itu juga dia menyimpulkan jika laki - laki di hadapannya ini tidak pintar bergaul. Kasihan.

Dia menjulurkan tangannya, "Kenalin gue Aldo. Kata Mama, gue ini paling ganteng se-dunia. Tapi setelah gue liat lo, gue jadi tau kalo Mama gue boong."

Panji menatap tangan Aldo dalam diam, dengan perlahan dia menoleh ke wajah Papanya yang suram di belakangnya.

Grep...

"Kalo diajakin salaman, lo harus bales. Nggak sopan kalo lo diemin. Lo Panji kan? Salam kenal, Bro," ujar Aldo sembari menarik tangan Panji dan menuntunnya untuk membalas jabatan tangannya.

Panji bersemu sambil mengangguk.

"Sudah? Ayo Panji, kita pulang," Brian menarik anaknya untuk segera menjauhi Aldo.

"Inget - inget, gue Aldo! Pas masuk besok, jangan lupa temenan sama gue. Moga aja kita sekelas ye kan? Gue jamin hari - hari lo di sekolah bakalan seru!" Aldo meninggikan volume suaranya saat Panji menjauh dari dirinya.

Dan benar saja, di hari pertama masuk sekolah..

"Nji!" Aldo segera menghampiri Panji yang baru saja turun dari mobilnya.

Posesif Daffa; AldoWhere stories live. Discover now