Posesif Daffa; Aldo - Kebohongan Pasti akan Terungkap

14.4K 1.8K 452
                                    

⚠️ PART PANJANG, WORD 2× LIPAT LEBIH BANYAK DARI BIASANYA JADI RAWAN BOSAN⚠️

...

Jay yang baru saja kembali dari warung untuk membeli es kiko, berjalan menaiki tangga menuju ke dalam rumahnya.

"Abis dari mana?" tanya seorang wanita yang di rambutnya terlilit handuk putih.

"Beli kiko," jawab Jay sembari meletakkan sandalnya ke dalam rak seperti sedia kala.

Wanita yang hanya mengenakan tank top itu membuka plastik hitam yang dibawa sang adik dan langsung memungut satu kiko di dalamnya.

"Gin, keluar yuk, bosen," pinta Jay.

Gina sembari meminum kikonya menggelang, "Nggak bisa, gue abis ini kerja."

"Lagi? Gue sendirian mulu perasaan," gerutu Jay.

Gina mengacak rambut Jay, "Jangan ngeluh mulu. Kalo gue nggak kerja, lo mau makan apa? Makan dosa lo?"

Jay berjalan ke dapur untuk menyimpan kikonya ke dalam lemari es.

"Kalo laper tuh di kulkas ada makanan, tinggal lo angetin aja," ujar Gina sembari memakai pakaiannya.

"Heem," balas Jay.

"Mau kemana sih, hm?" tanya Gina sembari memeluk Jay dari belakang.

"Hari ini gue nggak bawa motor, lo boleh pake motornya buat jalan - jalan," kata Gina.

Dia lalu membuka dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang untuk diberikan ke Jay, adiknya.

"Nggak banyak, tapi bisa lah buat lo main- main hari ini," kata Gina.

Jay hanya mengambil satu uang berwarna hijau, "Buat beli matcha tea."

Gina mengangguk, "Yaudah, jangan lupa makan lo. Gue kerja dulu."

Jay mengangguk, "Ati - ati, lo juga jangan lupa makan."

Gina sekali lagi mengangguk, memungut tasnya lalu pergi keluar dari rumahnya.

"Dah! Kalo ada apa - apa langsung telpon gue!"

Jay mengacungkan jempolnya sembari masuk ke kamarnya. Hanya kamar biasa, dengan kasur kecil dan lemari sederhana di dalamnya.

Dia mengambil celana panjangnya dan memakainya, "Halo, Nji?"

Jay mengapit ponselnya diantara telinga dan bahunya.

"Ada waktu? Ayok maen," ajak Jay, menggenggam kembali ponselnya saat dia sudah selesai memakai celananya.

"Sorry nggak bisa. Gue ada urusan," balas Panji.

Jay kecewa tanpa dia sadari, "Yelah, yodah biar gue ajak si Aldo."

Jay mematikan panggilannya dan berganti memanggil Aldo.

"Babi emang si Aldo, susah bat ditelpon," gumam Jay.

Tolonglah, dia ini kesepian.

"Si Heri kali ya," gumam Jay lagi.

"Her-"

"Lagi ngedate, jangan ganggu anjing!"

Jay menatap ponselnya saat panggilannya sudah dimatikan Heri.

"Bangsat bat dah idup gue," nelangsa Jay.

Dia akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri, dengan mengenakan celana panjang dan kaos polosan, Jay melaju menggunakan motor scoopy milik kakaknya.

Dia berhenti di kedai berwarna orange di pinggiran kota. Setelah mematikan motornya, dia berjalan untuk mengantre di antrean yang menurutnya sangat - sangat - sangat puanjang itu (hanya ada 3 wanita).

Posesif Daffa; AldoWhere stories live. Discover now