Posesif Daffa; Aldo - Cukup Sampai Hari Ini

5.8K 704 85
                                    

Sosok Aldo terlihat turun dari mobil putih yang baru saja mengantarnya ke sekolah.

Kaca mobil masih terbuka, Aldo tampak tertawa dengan seseorang yang ada di dalamnya.

Daffa melihatnya, hari ini dia sengaja berangkat pagi - pagi sekali. Niatnya karena ingin menghindari orang tuanya. Tapi pemandangan apa yang dia dapat sekarang ini?

Ingin rasanya dia mendatangi Aldo detik ini juga, tetapi emosi, otak, dan tubuhnya sulit dikontrol dan sulit untuk berkompromi, sampai rasanya Daffa ingin sekali memecahkan kepalanya. Tubuhnya ingin melangkah tapi emosi pada pikirannya menyuruhnya untuk tidak.

Dia berdiri dengan rematan pada tangannya, dia terus menatap Aldo yang masih berbicara dengan Rangga.

Benar, wajah Rangga yang terlihat sumringah itu benar - benar merusak pemandangan. Demi Tuhan, Daffa jadi merasa benar - benar labil tingkat semesta!

Saat Aldo berbalik dan mulai melangkah masuk, Daffa dengan reflek malah ikut membalikkan tubuhnya menjauhi Aldo, sebisa mungkin jangan sampai terlihat.

Dia berjalan dengan cepat, bahkan sampai menabrak beberapa adik kelasnya yang memang sering mencari wajah di depannya.

Daffa sedikit goyah, pusing dikepalanya belum sepenuhnya hilang. Dia memegangi pot semen yang ada di sebelahnya sembari memejam, berharap itu bisa mengurangi rasa pusing yang ia rasakan.

Beberapa pasang mata menatapnya penasaran, Daffa membenci itu. Dia segera berdiri dengan tegak lalu cepat - cepat menuju ke kelasnya.

Meninggalkan Aldo yang sedari tadi juga ikut memperhatikan Daffa dari belakang. Dia khawatir, apa Daffa sakit? Si Bodoh itu dari dulu tidak pernah sadar jika dia sedang sakit.

"Biar gue yang nyamperin," suara Raven tiba - tiba terdengar dari telinga kanannya.

Aldo menoleh dengan kesal, "Samperin bapak gue aja sana."

Raven mendengus, ini maksudnya dia disuruh mati aja gitu?

"Ngapain kesini? Jauh - jauh lo," Aldo mengusirnya.

"Apaan? Gue juga mau lewat sini kali," dengus Raven.

Dia segera berjalan, tetapi Aldo menyegatnya terlebih dulu," Mau kemana?"

"Ke Daffa," jawab Raven.

"Si Bangsat emang nggak ada harga dirinya ya lo," galak Aldo.

Raven ikut sewot, "Serah gue lah."

Raven menarik dirinya agar terlepas dari tarikan Aldo. Tetapi Aldo semakin menarik tangan Raven hingga tubuhnya terseret kebelakang.

"Rese banget lo asli dah," gerutu Aldo lantas menendang perut Raven agar terjatuh lalu berlari terlebih dahulu, meninggalkan Raven yang mendelik kesal di belakangnya.

Aldo berhenti saat Daffa yang ada di depannya tiba - tiba berhenti. Sosok Heri terlihat mendekati Daffa dengan tergesa, omelan dilontarkan Heri tepat setelah dia memukul bahu Daffa.

Aldo mendekat, entah kenapa perasaannya tidak enak, "Daf-"

"ANJING!" Pekikan Heri terdengar, bersamaan dengan tubuh Daffa yang ambruk menyender pada dada sahabatnya itu.

Aldo seketika berlari mendekati mereka, kerumunan terbentuk begitu saja. Dia memanggil nama Heri yang tampak kelabakan.

"Her, gue aja!" ujar Aldo.

Heri segera mengiyakan. Dia menyerahkan Daffa ke punggung Aldo yang langsung dibawa oleh si pemilik punggung itu pergi ke UKS.

Sedangkan Heri dengan rajin membubarkan kerumunan yang tadinya asik menonton pertunjukan 'Daffa yang Pingsan'.

Posesif Daffa; AldoWhere stories live. Discover now