"Berhenti berkelahi kak! Apa dengan berkelahi bisa membuat semuanya membaik?!" teriak beomgyu.

"Semua ini bukan salah siapapun! Ini sudah terjadi.. Kenapa kakak menyalahkan kak taehyung bukannya menyalahkan orang yang sudah menabrak Yeonjun! Lagipula kak taehyung pasti lebih terluka daripada kakak!" teriak beomgyu lagi.

Jimin terdiam, menghembuskan nafasnya kasar lalu berjalan dan mendudukan lagi dirinya didepan pintu. Dirinya terlalu emosi, seolah ada yang mengobrak-abrik perasaannya hingga perasaannya sangat kacau.

20 menit sudah berlalu, tapi mereka belum mendapatkan apapun atau seseorang keluar dari pintu ruangan itu. Airmata sudah mengering, isakan tangis sudah menelan terdengar, yang tersisa hanya tatapan kosong dari mereka. Jimin yang duduk didepan pintu, beomgyu yang menunduk dibangku sedangkan taehyung yang duduk dibawah dengan menatap kosong lantai.

Jimin menolehkan kepalanya, melihat taehyung yang terdiam menatap kosong tapi airmatanya terus berjatuhan. Wajah yang memar, baju yang penuh darah, rambut yang berantakan juga tatapan kosong membuat orang bisa berpikir kalau taehyung adalah zombie. Tak heran jika ada orang yang lewat mereka begitu terkejut melihat taehyung apalagi duduk dibawah.

"Kenapa Kim? Apa kau benar-benar terluka melihat Yeonjun seperti ini?" kata jimin sedikit remeh.

Taehyung tak mengalihkan atensinya, beda dengan beomgyu yang sudah memperhatikan kakaknya itu takut mereka bertengkar lagi.

"Coba kau pikir.. Jika kau tak bersikap cuek dan dingin pada Yeonjun pasti kau tak akan seterluka ini, jika kau menyayangi Yeonjun pasti kau tak akan merasakan yang namanya menyesal" kata jimin seraya tersenyum kecut.

"Dan coba saja kau tak mempertahankan egomu dan tak membuat kalian bertengkar pasti sekarang Yeonjun ada dirumah sambil minum teh hangat" lanjut jimin dengan airmata yang menetes.

Taehyung yang mendengar itu tak mampu lagi membuat airmatanya seperti sungai, begitu deras keluar merasakan dadanya yang sangat sesak.

"Yeonjun selalu bilang padaku, kalau dia sangat menyayangi kak taehyung dan yakin suatu saat kakak bisa berubah tapi... "

"Aku selalu melihat Yeonjun menangis, dia selalu bercerita padaku dengan tangisan yang tak pernah tidak menemaninya.. Yeonjun tak meminta kak taehyung untuk mengurusi dan menjaganya.. Dia hanya ingin kak taehyung memperhatikannya dan tersenyum saat Yeonjun juga tersenyum pada kakak..."

Menangis, taehyung menangis. Menangkup wajahnya, hatinya sesak. Begitu banyak ingatan-ingatan tentang Yeonjun diotaknya membuat dia melihat  betapa egoisnya ia selama ini. Taehyung sadar, dia baru sadar semua salahnya. Selama ini dia kemana saja? Ia memang berada didekat adiknya tapi ia tak memperhatikannya sampai mengalami kecelakaan seperti ini.

Jimin benar, jika saja dia tak egois, jika saja dirinya tak menampar Yeonjun pasti sekarang Yeonjun sedang berada dirumah dan tertidur didalam selimut hangat. Dan jika saja dirinya meminta maaf dari dulu dan menyayanginya semua ini pasti tak akan pernah terjadi. Para leluhur dan orangtuanya pasti menangis diatas sana karena perbuatannya selama ini.

"Hiks.. Jim..

"Tidak taehyung jangan" potong jimin sembari menundukan kepalanya " jangan.. Jangan bilang kau baru sadar akan kegengsianmu itu, jangan bilang kau menyesal karenanya. Aku tak mau.. Kumohon aku tak mau mendengarnya" kata jimin parau.

Taehyung menundukan kepalanya. Lihatlah bagaimana bodohnya dia selama ini, dan kenapa penyesalan selalu datang diakhir? Jimin sudah memperingatinya berkali-kali bahkan duniapun sudah memperingati lewat mimpinya waktu itu, tapi kenapa? KENAPA DIA MASIH MEMPERHATIKAN GENGISNYA??

"Aku memang bodoh! Aku tau.. Aku bajingan, keparat, brengsek!"

BUGHH

BUGHH

"Kak taehyung" kata beomgyu terkejut melihat taehyung yang memukul tembok sangat keras berkali-kali. Jimin yang melihatnya juga langsung berdiri dan menghampiri taehyung.

Bughh

"Aku memang bodoh hiks..! Aku brengsek!"

Bughh

Bughh

"Hiks..

Bughh

"Tae sudah!" kata jimin sembari menarik tangan taehyung saat tangan itu mengeluarkan banyak darah. Oh ayolah pukulan taehyung pada tembok keras itu tak main-main, bahkan sudah dipastikan jari-jari taehyung patah karenanya.

"Hiks..gue kakak terbodoh jim hiks.. " kata taehyung memilukan.

Jimin menggeleng lemah dan membawa taehyung dalam dekapannya. Tapi taehyung tak bisa merasakan apa-apa, tangannya sakit, kepalanya pusing hingga penglihatannya perlahan buram.

"Taehyung/kak tae" - jimin beomgyu bersamaan.

Taehyung perlahan menutup matanya, dan dengan tak sopannya dia malah berkelana pada masa lalunya bersama Yeonjun.

"Kumohon Yeonjun biarkan kakak melihat senyum manismu lagi pada kakak, jangan buat kakak menyesal.. Kakak menyayangimu"

Dan berakhir semuanya gelap.

.

Silauan cahaya menusuk maniknya yang masih tertutup seolah memaksa matanya terbuka. Kepala yang terasa sakit, satu hal yang pertama kali dia rasa saat membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menetralkan penglihatannya lebih jelas.

Dirinya terdiam, perasaannya tiba-tiba tak enak, kenapa? Apa dirinya sedang terbaring diranjang rumah sakit jadi dia merasa hawanya berbeda?.

Netranya dia beranikan untuk melihat ke sekeliling saat telinganya mendengar suara isakan tangis, dan benar terlihat ada dua orang yang menangis deras disampingnya.

"J-jim.." kata taehyung lemah.

"K-kau sudah sadar" Jimin perlahan membantu taehyung untuk duduk tapi tak lama jimin menundukkan kepalanya lagi lebih dalam.

Taehyung menatap beomgyu yang menangis didekat kakinya, lalu kembali menatap jimin yang bahkan masih memegang bahunya.

"Jim..

"Tae...Yeonjun sudah pergi"













The End..













Tapi boong:)















Tbc~

Endingnya udah ada yang nebak gak gimana?

Look At Me [Taehyung & Yeonjun]Where stories live. Discover now