39. Son and father talk

20.9K 1.6K 124
                                    

Vote and komen jangan lupa
.
.
.
~ HAPPY READING DEAR ~

Double nih.. Selamat dinikmati.
perlahan yah nyimaknya🤗

Kris duduk di mejanya dan mempersilahkan Bram masuk. Pria itu tampak gugup dan canggung seperti awal kedatangan nya ke dalam rumah ini.

"Duduk lah, nak.." ucap Kris

Bram mengambil duduk di depan Kris dengan penghalang meja. Tak lama, pintu terbuka dengan memunculkan Serly yg menatap mereka bingung.

"Mau dibuatkan minum?" Tanyanya

Bram menggeleng sebentar "tidak perlu Bu, Bram hanya sebentar."

Serly mengangguk dan kemudian kembali pergi. Ia memberi privasi untuk keduanya. Seperti nya yg akan Bram katakan penting karna wajah pria itu terlihat serius.

"Apa yg ingin kau katakan Bram?" Tanya Kris

Bram mengambil nafas dan menghembuskan nya "Bram pernah bilang kalau Bram ingin pernikahan kami di percepat kan, yah?" Tanya Bram

Kris mengangguk. Mereka sudah membicarakan ini sebelum "iya, dan pernikahan sudah di percepat hingga dua Minggu kedepan.."

Bram kembali mengangguk dan menundukkan sedikit kepalanya "ada alasan kenapa Bram ingin mempercepat pernikahan kami, yah. Dan Bram ingin mengatakan alasannya.."

Kris memajukan badannya dan menggenggam kedua tangannya di atas meja "itu pertanyaan ku waktu itu. Sekarang ingin aku tanya lagi, kenapa kau mempercepat pernikahan nya Bram?" Pancing Kris

Bram meremat gagang kursinya erat "karna Laura hamil.. anak Bram, yah." Sembari menunduk. Ia tidak berani menatap Kris, lebih tepatnya tidak berani melihat reaksi pria paruh baya itu

Kris tersenyum lalu mengangguk "aku tau.." balasnya

Bram mengangkat kepalanya dan tidak menutup rasa keterkejutannya dari apa yg Kris katakan tadi "apa? A-ayah tau?" Tanya nya terbata-bata

Kris kembali mengangguk "aku hanya menunggumu datang padaku, dan ternyata kau sendiri yg menjelaskan nya. Aku salut, karna kau mau berkata yg sebenarnya padaku.."

Bram menekuk alisnya "Tapi, kapan ayah tau tentang ini?"

"Semalam.." balasnya santai

Bram was-was. Ia tersenyum tidak enak "maaf, yah. Karna merusak Laura sebelum keresmian kami. Tapi Bram tidak menyesal melakukan nya, karna Bram sengaja."

Kris menatap kesal "Kenapa kau sengaja melakukannya?"

Bram menatap Kris lekat "agar mengikat Laura. Di awal, Laura menolak Bram dan tidak menyukai Bram. Jadi, Bram melakukan itu agar Laura tidak ada pilihan lain selain menikah dengan Bram. Itu semua karna pemikiran kecil Bram saat itu. Sekarang Bram hampir mengikatnya penuh, dan itu semua atas restu ayah. Bram hanya berusaha jujur dan terbuka. Walau tau akan ada konsekuensinya.." lirih Bram di akhir

"Apa yg kau rasakan sekarang?" Tanya Kris

"Senang, karna Laura hamil. Bram juga akan dipanggil ayah sebentar lagi. Ayah tentu sudah lebih dulu merasakannya.." balas Bram dengan tersenyum

Kris membalas senyum itu "Aku mempunyai trauma atas kehamilan diluar nikah, Bram. Dan aku pernah di posisi mu saat itu, merasakan apa yg kau rasakan, dan tentu sangat senang. Namun memang tuhan belum berpihak padaku, hingga dia mengambil apa yg sudah ia beri begitu cepat. Karna itu aku selalu mengatakan pada Daren dan Laura untuk tau batasan. Tapi sepertinya gadis kecil itu kelewatan.." lirih Kris

K I D N A P P E D ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant