38. new facts ..

16.2K 1.4K 34
                                    

Vote and komen jangan lupa yah
.
.
.
~ HAPPY READING DEAR ~

"kak.." panggil Laura kala dia melihat Daren keluar dari kamar

"Ada apa?"

"Aku ingin bicara.."

Laura menarik tangan Daren dan membawa nya masuk ke dalam kamar. Ia pun menuntun Daren agar duduk di pinggir ranjang bersama dirinya. Sebenarnya Laura bingung harus mulai dari mana..

"Sebentar.." ia berdiri dan berjalan menuju lemari pakaian

"Kenapa, sayang?" Tanya Daren bingung

"Kak, kumohon jangan panik.." setelah mengatakan itu Laura langsung memberi dua testpack yg ada di genggaman nya

Daren yg bingung langsung mengambil benda itu dan menelitinya. Walau dia seorang lelaki, Daren tetap paham dengan yg seperti ini. Terlebih ia melihat garis dua di testpack dan terdapat keterangan kalau garis dua pertanda hamil.

"Laura.." lirihnya

Laura menatap was-was. Ini terjadi begitu saja. Ia bahkan tidak mengabari Bram tentang apa yg ia lakukan ini. Ia bingung, setidaknya ia butuh saran dari Daren tentang kelanjutan semua ini..

"Kak, apa yg harus aku lakukan?" Laura mengambil duduk di sebelah Daren

Pria itu masih menatap kedua benda yg berisikan satu fakta yg sangat ia takutkan terjadi. Laura hamil di luar nikah. Walau pernikahan akan dilakukan, tetap saja ini namanya hamil di luar nikah.

Daren menatap Laura "kakak tidak tau ini kabar baik atau kabar buruk, Laura. Tapi sebelum itu, selamat sayang.. kau akan menjadi seorang ibu.." Daren memeluk tubuh Laura lembut

Sungguh, ia masih tidak percaya dengan semua ini. Laura akan segera menikah. Dan sudah memiliki baby yg nanti akan lahir. Dua fakta itu belum bisa ia terima sepenuhnya. Laura adik kesayangannya dan satu-satunya perempuan di keluarga Kimberly. Masih ada rasa tidak rela untuk melepasnya..

Laura tersenyum dan membalas pelukan Daren "terimakasih kak."

Perlahan Daren melepas pelukannya dan menatap serius ke arah Laura "untuk kabar ini jangan beritahu ayah ataupun ibu dulu, yah. Tunggu kalian nikah, setelah nya kita beritahu sama-sama.."

Laura mengernyit "ada apa kak? Sebenarnya dari kemarin aku ingin bertanya. Kenapa kakak seakan menutupi apa yg terjadi dengan ku dari ibu dan ayah.."

Daren tersenyum "karna mereka tidak akan menerima nya. Kakak mungkin bisa memaafkan Bram, tapi tidak yakin dengan ayah ataupun ibu."

"Tapi kenapa? Bukankah kami akan menikah. Aku rasa itu tidak masalah, Bram akan bertanggung jawab.." balas Laura heran

"David menceritakan tentang kejadian yg kalian alami di apartemen Bram waktu itu. Kau di culik oleh nya kan?" Tanya Daren datar

"Kak.."

"Awalnya kakak marah, tapi mendengar penjelasan Bram tentang dia yg ingin bertanggung jawab kalau sewaktu-waktu kau hamil, kakak mencoba mengerti dirinya. Tapi kalau ayah atau ibu yg tau, mereka tidak akan menerima nya, Laura. Karna bagi mereka, sesuatu yg berawal buruk maka akan berakhir buruk juga.."

Laura mengernyit bingung. Matanya sudah berkaca-kaca karna takut "Aku tidak mengerti.."

Daren menghela nafas gusar. Ia menjambak kecil rambutnya dan kembali menatap Laura yg masih terheran "kita memiliki seorang kakak.."

Laura semakin bingung tak mengerti "bisa tolong jangan berbelit? Aku tidak mengerti kak.." rengek Laura

"Kita memiliki seorang kakak, Laura. Kakak perempuan. Ia tiada saat berusia tujuh bulan di dalam kandungan ibu." Jelas Daren

K I D N A P P E D ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant