24. Restu Daren

22.7K 2K 95
                                    

Vote and komen jangan lupa
.
.
.
~- HAPPY READING DEAR -~

"apa kau juga mencintainya?" Tanya Daren

Semua mata menatap Laura. Terlebih David yg sedari tadi diam tak ingin mengacaukan suasana. Perlahan Laura menatap Bram yang menatapnya sendu.

"Mungkin nanti.." lirih Laura

Daren menyandarkan badannya di sandaran kursi. Kepalanya pening saat mengetahui fakta baru. Ia juga tidak mungkin bilang pada ayah tentang semua ini kan?

Bram tersenyum meyakinkan. Tangannya menjalar ke bawah dan menggenggam tangan Laura, seolah memberikan Laura kekuatan. Gadis itu membalas genggaman tangan Bram..

"Jadi apa rencana mu sekarang?" Tanya Daren

"Aku ingin menemui orang tua kalian dan mengatakan secara baik-baik kalau aku ingin menjadikan Laura istriku."

Mata Laura berbinar. Sungguh Bram definisi dari pria gentleman sesungguhnya..

"Kau terlihat meyakinkan.." ucap Daren

Bram melayangkan smirk nya "tentu.. apapun yang baru aku ucapkan tadi adalah fakta dan bukti keseriusanku. Kita sudah dewasa, tidak ada waktu lagi untuk bermain-main.."

Daren mengangguk, ia beralih ke arah David yg masih diam "ada yg ingin kau jelaskan David?"

David menunduk "maaf. Sama seperti Bram, aku di goda oleh sekretaris ku. Saat itu aku sedang mabuk ringan namun tetap saja nafsu binatangku membuat semuanya kacau" lirih nya

"Kau berbeda dengannya. Dia pria bertanggung jawab. Sedangkan kau? diberi kepercayaan saja kau ingkar" sinis Daren

"Itu bukan sepenuhnya salah David, kak. Memang sekretaris nya saja yg memulai, tapi David nya juga salah karna ia mengikuti alur.." balas Laura

Daren menghembuskan nafas pasrah "Untuk sementara aku akan membawa Laura pulang" ucap Daren

Genggaman tangan Bram mengerat. Laura sampai meringis sakit karna cengkraman nya.

"Laura tetap bersamaku.."

"Aku harus membawanya pulang untuk menyakinkan orang tuaku kalau adikku baik-baik saja.." ucap Daren mutlak

Sudah Laura bilang. Daren itu sangat dominan dan tidak mau di bantah.. namun Bram jauh berpengalaman dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia tau bagaimana cara menghadapi Daren, beri Daren kepastian dan berani terbuka.. maka jalanan akan mulus.

"Aku yg akan membawanya pulang sekaligus meminta izin orang tuamu." Balas Bram tajam

Daren terdiam.

Laura meremat jemari Bram gugup..

"Aku akan pulang dengan Bram, kak. Biar Bram juga yang akan menjelaskan semuanya dengan ayah.." Laura mengelus lengan Daren

"Baiklah.." balas Daren pasrah. Kalau sudah adiknya yg bicara maka Daren tidak bisa membantah.

"Aku mau bicara" ucap Daren dan ia langsung bangkit dari kursinya berjalan menuju balkon

Laura menatap Bram cemas "tidak apa.." balas Bram dengan mengelus sayang kepala gadisnya

Sebelum itu, Bram berpesan melalui bisikan "kau dilarang bicara dengan David.." membuat Laura memutar bola matanya malas

Bram mengikuti langkah Daren. Ia sampai di balkon dengan pemandangan taman hijau dengan berbagai macam permainan nya.

"Aku tau kau masih ragu padaku. Aku pun kalau menjadi kakak akan bersikap seperti itu.. tapi terlepas dari itu semua, aku benar benar serius dengan Laura. Aku menyayangi dan mencintai nya.. apapun akan aku lakukan demi Laura"  ucap Bram untuk pembuka bicara

K I D N A P P E D ✓Where stories live. Discover now