37. something else ..

Start from the beginning
                                    

Laura menepis tangan Bram dari pinggangnya "aku tidak mau melihat mu.. jalan di belakang.."

Bram kembali menggeleng "apa-apaan? Tidak!"

Laura merubah raut datar "berjalan di belakang ku, Bram"

Baiklah, Bram mengalah. Ia pun segera bergeser kebelakang Laura dan mengekor kemanapun Laura bergerak. Mulai dari ia mundur, maju hingga sedikit berlenggok pun Bram ikuti. Takut calon istrinya lelah atau terluka, ia pun menatap intens tangan Laura yg sedikit menekan-nekan durian berduri tajam itu..

"Apa sudah selesai? Aku lelah.." bisik Bram

Mereka sudah setengah jam di area buah. Dan si wanita hamil itu masih bingung memilih semangka. Takut mendapat buah yg isinya tidak marah katanya..

Laura tidak membalas Bram. Ia lebih memilih menatap jejeran buah pisang yg rapi dan kuning cantik. Ada juga pisang hijau.. warna nya yg cerah membuat mood Laura membaik..

"Jangan terus melihatnya, sayang. Punya ku bahkan lebih besar dari benda mati itu.." bisik Bram lagi

Laura memutar bola matanya jengah "berhenti bicara atau aku tidak akan menambah hukuman mu.."

Bram mengernyit bingung "entah apa kesalahan ku."

"Kau menyebalkan Bram.."

Baiklah Bram kalah lagi. Mood ibu hamil memang seperti ini. Ia harus mempertebal mental dan juga kesabaran demi sang buah hati tercinta..

Mereka selesai setelah Laura pegal berjalan. Itupun baru selesai setelah dua jam lamanya. Bram bahkan sampai berjongkok di lorong sembari menunggu Laura meneliti hasil pengamatan nya di buah manggis.

Bram menggenggam tangan Laura "masih kesal?" Tanya nya lembut

Laura menggeleng sebagai jawaban

Bram mengangkat genggaman tangannya dan mengecup punggung tangan Laura "jangan sering marah, sayang. Nanti baby nya takut.."

Laura mengembuskan nafas nya perlahan. Ia sempat lupa kalau memiliki baby. Segera Laura mengelus perutnya yg masih rata dengan senyuman.. masih tidak menyangka kalau ada kehidupan lain yg ada di rahimnya

Mereka sampai di rumah pukul lima sore. Setelah Bram mengantar Laura ke kamar, Bram langsung bergegas ke kamar tamu di sebelah kamar Laura. Dia harus berberes dan juga mandi..

Setelah selesai Bram langsung kembali ke kamar Laura. Entahlah, rasanya ingin selalu menempel di dekat calon istrinya itu. Bram hanya ingin menjadi suami siaga..

Tok.. Tok

Bram yg sedang duduk di meja rias Laura melirik ke arah pintu yg di ketuk. Belum lagi Bram menyuruh masuk, ayah sudah masuk terlebih dahulu dan menatap intens ke arah Bram..

"Apa yg kau lakukan disini, Bram?"

Bram gelagapan "hanya menunggu Laura mandi, yah." Jawabnya canggung

Mereka hanya bertemu di meja makan dan kalau sesekali berjumpa di jalan lorong rumah. Selebihnya Kris jarang dirumah karna kebanyakan di kantor.

"Keluarlah, kalian belum resmi menjadi suami istri. Jangan terburu-buru.." senyum Kris dan berucap pelan

Kris paham betul saat-saat seperti ini. Rasa nya pasti selalu mau berdua dan enggan di pisah. Tapi Kris hanya tidak menginginkan sesuatu yg buruk terjadi sebelum pernikahan.. karna Kris sudah lebih dulu mengalaminya dan tidak ini kejadian itu berlanjut di anak.

"Baiklah yah.." Bram patuh dan keluar dari kamar Laura

Sementara Kris melirik ke arah dress biru langit yg ada di atas ranjang. Mungkin itu dress yg sudah Laura siapkan untuk bajunya..

Kris melangkah keluar namun kakinya menyenggol plastik putih yg ada di lantai didepan nakas. Seplastik buah-buahan, Kris bisa melihat buah sebulat manggis dari sini.

Namun yg menjadi perhatian nya, kenapa ada susu hamil di plastik satunya. Kris bisa melihat dua kotak berwarna ungu dengan judul 'susu ibu hamil'.

Kris pun mengambil dua kota susu itu dan menggenggam nya di masing-masing tangan. Pandangan nya naik hingga melirik pintu kamar mandi yg masih tertutup rapat.

Ia pun segera meletakan kembali dua kotak susu tadi dan beralih ke nakas. Membuka satu persatu laci nya dan berusaha mencari titik terang dari insting nya, tapi tidak ada yg ia jumpai.

Niat awal kesini karna tadi ia mendengar bi Risma cerita kalau ia melihat testpack di atas nakas saat membersihkan kamar nona rumah. Kris yg mendengarnya langsung naik kemari dan ingin menanyakan nya langsung..

Tapi sepertinya, cerita itu benar. Laura memang sedang hamil... Terbukti dari dua kotak susu yg tadi Kris jumpa, walau ia tidak menemukan testpack yg dimaksud bi Risma.. tapi susu hamil sudah menjelaskan semuanya..

• KIDNAPPED •

Hayooo...
Jeng jereng jeng jeng📢📢

💜🙆💜🙆💜🙆

K I D N A P P E D ✓Where stories live. Discover now