BAB 10

10.5K 1.8K 191
                                    

Arviana mengarahkan jari-jari pria itu untuk menyentuh titik sensitifnya dan mengerang ketika Derek menemukannya, "I don't intend to wear any, Derek."

Derek menggerakkan jari-jarinya yang basah karena wanita itu dan membiarkan wanita itu merasakan apa yang ingin dirasakannya sebelum menarik jari-jarinya keluar dari balik gaun. "Aku tidak akan memuaskan kamu, Arviana."

Wajah wanita itu terlihat sangat kesal karena ia tidak terpuaskan. "Why?"

"Why?" senyum di bibir Derek melebar. "We're not husband and wife anymore, remember? Kamu menceraikan aku, Arviana Agnibrata, ingat?"

...

...

Arviana Agnibrata tidak bisa menerima kata tidak. "Touch me," perintah wanita itu.

"Munafik. Kamu tadi berteriak untuk aku tidak menyentuhmu dan menatapku dengan jijik. Sekarang kamu ingin aku untuk menyentuhmu? Kamu adalah wanita munafik."

Arviana menyunggingkan senyumnya dengan lebar, "Kata siapa aku berpikir kamu yang menyentuhku? Touch me again, and I'll show you."

Derek dengan kasar melakukan apa yang wanita itu inginkan dan setiap gerakan jarinya membuat wanita menarik napasnya dan mengerang. "Hans...." Arviana tahu ketika ia mengatakan nama Pangeran Monako yang sama sekali tidak membuatnya bergairah, ia telah membuat Derek Romanov marah besar dan kemarahan pria itu yang membuatnya mengerang. "Hans...."

Dan pria itu berhenti. "Just what do you think you're doing, Arviana?"

"Aku sedang memberitahumu sekarang Derek, kalau saja kamu tidak menculikku, aku akan membiarkan Hans menyentuhku seperti ini dan lihat aku—ya, tatap aku—aku akan sangat bergairah untuknya."

Derek menarik jari-jarinya lagi dan berkata, "Turun Arviana. Turun dari pangkuanku."

Arviana tidak semudah itu menyerah dan kembali mencekik leher pria itu dan mencakarnya dengan jari-jari jenjangnya. "Finish what you have started."

"Jari-jariku bukan untuk membuatmu bergairah dan meneriakkan nama pria lain. Persetan Arviana, kamu membuatku sangat...."

Arviana membalas kata-kata Derek, "Sangat apa? Sangat bergairah juga?"

Wanita itu mengambil kendali dengan merobek sisa gaunnya sendiri dan memastikan pria itu dapat melihat seluruh tubuhnya sekarang. "Puaskan aku Derek. Untuk apa kita selesai disini?"

Arviana mencari tangan Derek dan mengulum dua jari pria itu yang sudah berada di dalam tubuhnya dan mengarahkanya kembali ke bagian tubuhnya yang mendambakan sentuhannya. "Hans...." Sekali lagi Arviana membuat kemarahan Derek memuncak. "Hans.... Hans...."

Arviana membuat pria itu mencapai puncak kemarahannya sendiri dan Derek sekarang membalikkan tubuhnya dan memastikan bokongnya terarah ke pria itu. Pipi Arviana berada di kursi penumpang yang dingin dan ia mendengar pria itu membuka celananya. Arviana berbalik dan menatap pria itu, "Is this how you're going to punish me? Aku hamil karena posisi ini, Derek."

Derek memasukkan kejantanannya ke dalam tubuh wanita itu yang sudah siap menerimanya dan Arviana mengerang mencari pegangan untuk dirinya tapi hanya kursi kulit berwarna hitam yang bisa ia pegang. Derek memajukan tubuhnya dan menggerakkan dirinya sendiri di dalam tubuh wanita itu. Arviana berteriak dan Derek berkata, "Kalau kamu tidak selalu melawanku, aku akan membiarkan kamu memuaskan diri kamu sendiri Arviana."

Tapi setiap hentakan pria itu dari belakang tubuh Arviana membuat wanita itu menikmatinya dan semakin ia mencapai puncaknya, ia meneriakan nama Derek, "Derek.... Derek.... Please...."

Derek mempercepat iramanya dan dadanya menyentuh punggung putih dan halus Arviana, dengan tangannya yang terbebas ia mencari bibir wanita itu, "Not Hans anymore?"

"Please...." Dan Arviana menatap Derek dengan penuh gairah dan seluruh kepuasan wanita itu dirasakan Derek ketika ia mencapai puncak. Derek tidak lama mengikuti wanita itu dan bibirnya mencari bibir Arviana sehingga semua erangan mereka tertahan di bibir ketika ia mengulumnya.

Ketika Arviana telah sadar apa yang baru saja ia lakukan, wanita itu sesaat menatap Derek dengan penuh damba, tapi digantikan dengan tatapan dingin ketika ia menarik keluar tubuh Derek darinya, "You asshole. You sick Russian."

Derek menatap wanita itu dengan bingung, "Biar aku yang ingatkan Arviana, kamu yang menginginkan aku."

"Tidak, aku tidak menginginkan kamu! Dan kamu.... Kamu.... Kamu melakukan hal yang sama yang membuat aku hamil!"

"Well, let's just hope that mistake doesn't happen twice, Arviana. Semoga kamu tidak hamil lagi, itu doa terbesarku. Aku akan menikah dengan Sofia Mikhailova, dan kamu tidak penting dihidupku, sekarang ataupun enam tahun yang lalu," kata Derek yang sekarang memakai celananya kembali tapi ia melepas jasnya dan melemparkannya kepada Arviana.

"Anak-anak kita menunggu di apartemenku, kamu bisa menjemput mereka disana," kata Derek dengan dingin dan Arviana tidak yakin apa dirinya baru saja memenangkan ronde ini. Arviana memungut jas pria itu dan dengan diam ia memakainya untuk menutupi tubuhnya yang telanjang.

Ya, Tuhan. Ia baru saja bercinta dengan mantan suaminya di dalam mobil berjalan. 

Let's Call the Whole Thing Off | Kanaka No. 3Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon