BAB 9

10.1K 1.8K 119
                                    

"Istri?" tanya Arviana yang sudah diangkat Derek masuk ke dalam mobil. Arviana dijatuhkan di kursi mobil penumpang dengan posisi terbalik dan terlentang merasakan pipinya mengenai kursi mobil. Pipinya terasa panas ketika Derek seenaknya menjatuhkannya dan ia berbalik untuk menatap pria itu, "Apa kamu gila, Prof? Istri? Aku mau menelepon kedutaan Ttagiantabiantara sekarang juga!"

"Over my dead body, Miss Agnibrata."

Arviana mulai berteriak dan mencoba untuk membuka pintu mobilnya, tapi pada saat ia melakukan itu, Sergei memasuki mobil dan bergumam, "Ty dikaya zhenshchina."[1]

"Aku? Wanita liar? Aku diculik! Aku adalah Putri Raja Ttagiantabiantara, ayahku Thackeray Agnibrata akan membunuhmu! Terutama kamu," kata Arviana kepada Derek. "Ayahku akan membunuhmu hanya karena kamu menyentuhku dan kamu memotong rambutku."

"Sit down," kata Derek kepada Arviana.

Arviana terus berteriak dan mencoba untuk melarikan diri di dalam mobil yang baru saja bergerak membuat tubuhnya terhuyung kebelakang. Ia menyakiti dirinya sendiri dan mengerang kesakitan. "I told you to sit down."

"Lepaskan aku."

"Too late, Miss. We're going to Venice and whether you like it or not, that's the only option we have currently."

"..."

"..."

Arviana mengumpulkan semua tenaganya kembali dan merasakan bokongnya sakit karena ia terjatuh ke lantai mobil karena kesalahannya sendiri. "Venice? Venice? That's in Europe!"

"Sepertinya Miss, Anda lulus mata kuliah geografi Anda tapi bukan geneology, sayangnya," ucap Derek dengan sinis. "Guess, why? Karena kesalahan Anda sendiri."

"Apa yang akan kita lakukan di Venesia?"

"Berdiskusi."

"Aku mau turun! Aku lebih baik mati daripada pergi ke Venesia!"

Derek tidak menanggapi dan Arviana merasa semua hal yang terjadi kepadanya begitu tiba-tiba dan sulit untuk dimengerti. Derek. Pangeran Mahkota Kerajaan Romanov. Pembunuhan. Dirinya. Apa yang sebenarnya telah ia lakukan? Ia hanya menanyakan satu pertanyaan. Satu. Yang mengubah segalanya.

Ketika mereka sampai di landasan terbang pribadi Kerajaan Romanov di Bandara John F. Kennedy Internasional dan mobil berhenti di depan pesawat 747-8 seharga seratus tujuh puluh juta dolar, Arviana menggunakan kesempatan itu untuk keluar dan berlari. Tapi bodohnya ia tidak tahu kemana ia harus berlari karena landasan yang begitu luas dan Derek Romanov lebih cepat daripadanya. Pria itu mengangkatnya dengan mudah menaiki pesawat walaupun ia dengan sepenuh tenaga mencoba untuk melawannya. Interior di dalam pesawat pribadi milik pria itu sama sekali tidak sesuai dengan karakter Derek Romanov, profesor sejarah di Columbia University. Semua kemegahan di dalamnya membuat Arviana sedikit terpana tapi juga sangat kesal. Ia tidak ingin dibawa seorang pangeran bangsawan Rusia ke Venesia hanya karena pria itu takut dirinya akan dibunuh.

"Lepaskan aku!"

Dan pria itu melepaskannya—lebih tepatnya, melempar tubuhnya ke atas ranjang kubikel pribadi milik pria itu di dalam pesawat. Derek membuka jasnya dan Arviana menatap pria itu dengan jijik. "Sekarang kamu akan memperkosaku?"

"Trust me Miss Agnibrata, aku tidak akan pernah—camkan kata-kataku, tidak akan pernah meniduri kamu. Kamu adalah tipe wanita yang tidak pernah membuatku bergairah dan kamu sangat menyebalkan."

Tapi Derek berjalan mendekat ke arah ranjang dan Arviana tidak yakin pria itu jujur dengan kata-katanya. "Apa yang kamu akan lakukan?"

"Kamu mencakarku, membuatku harus berlari untuk mengejarmu di landasan terbang, dan sekarang ketika kita akan lepas landas, aku akan memastikan tidak ada hal lagi yang bisa kamu lakukan," Derek menunduk dan melepaskan dasinya.

"Apa yang kamu akan lakukan?" pertanyaan yang sama dengan nada takut keluar dari bibir Arviana Agnibrata. "Kamu menyanderaku?"

Derek tidak berkata-kata dan menarik tangan Arviana ke ujung ranjang dan mengikatnya dengan dasinya. Arviana merengek dan melawan dengan cara mencakar pria itu lagi. "You need to stop, Miss Agnibrata."

"You sick Russian. Kamu menculikku. Kamu memperkosaku. Kamu menyanderaku."

"I beg to differ, Miss. Aku menyelamatkan hidupmu."

Pada saat itu Arviana sudah sangat kesal dan karena posisi pria itu berada di bawahnya, mengikatkan kedua tangannya di punggung ranjang, Arviana menendang kejantanan pria itu. Derek berteriak kesakitan dan Arviana tersenyum dengan puas, "Semoga kamu tidak akan pernah mempunyai keturunan, Profesor. Bayangkan keturunanmu mempunyai sifat sepertimu. Penculik, pemerkosa dan oh ya.... Penakut. Kenapa melarikan diri kalau musuhmu akan datang? Kamu takut atas pemerintahmu sendiri, Prof?"

Derek mengumpulkan sisa tenaganya untuk berada di atas wanita itu, sekarang salah satu tangannya berada di leher wanita itu siap untuk mencekiknya, "You listen to me spoiled princess, kita akan saling membunuh pada tahap ini sebelum pemerintahku menemukan kita. Dengarkan baik-baik apa yang akan kukatakan, aku tidak menculikmu, aku juga tidak memperkosamu—Ya, Tuhan, aku tidak akan pernah bergairah untuk wanita sepertimu, dan aku bukan penakut. Aku hanya tidak mau mati karena kesalahan konyol yang kamu timbulkan. Venesia adalah neutral ground untuk Kerajaan Romanov dan Pemerintah Rusia. We need to talk to them dan kamu harus meminta maaf atas nama kelurgaku."


_________

{1}"Dasar wanita liar." 

Let's Call the Whole Thing Off | Kanaka No. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang