BAB 2

12.4K 2K 163
                                    

"Aku tidak suka dengan jaket ini Mama," kata Bachari Leopold Romanov dan adiknya Bhiantama Andreas Pranadia Romanov mengikuti dengan kata-kata, "Aku juga, Mama." Keduanya melepaskan jaket bulu yang mereka kenakan membuat Arviana Agnibrata yang telah memasangkannya marah.

"Leo," Arviana berjongkok di depan anaknya yang baru saja berumur tiga tahun dan memakaikan jaket bulu berwarna putihnya lagi. "Bhian," panggil Arviana kepada anak kembarnya yang satu lagi dan mengejarnya karena ia telah berlari meninggalkan Arviana dan Leopold.

Bhiantama yang kerap dipanggil Bhian oleh Arviana berlari ke pelukan ayahnya Derek Romanov dan meminta pria bertubuh besar itu untuk mengangkatnya. "Papa! Papa!" Bhiantama diangkat oleh Derek dan digendongnya sebelum Arviana dapat meraih anaknya sendiri.

Raut wajah wanita itu berubah seketika dan Derek dapat merasakan ketegangan diantara mereka. "Apa kalian akan pergi sekarang?"

Bhiantama membalas ayahnya dengan berkata, "Papa akan ikut dengan aku, Leo, dan Mama bertemu dengan Eyang?"

Arviana berkata kepada anaknya yang berada di gendongan Derek, "Bhian, ayo kita akan terlambat."

Derek Romanov menatap mantan istrinya dan bertanya kepada wanita itu, "Kamu akan menggunakan pesawat pribadi, kamu tidak akan terlambat kemanapun, Malyshka."

...

...

"Bhian, ayo turun dan berjalan sendiri."

Tapi pada saat itu Arviana melihat Leopold yang merengek kepada Derek dan meminta pria itu untuk mengangkatnya juga seperti Bhiantama. Derek mengangkat Leopold dengan mudah dan keduanya memeluk pria itu dengan sangat erat.

"Papa, Papa come with me, right?" tanya Leopold dengan bahasa Inggris namun aksennya sangat kental dengan bahasa Rusia yang biasanya digunakan sehari-hari selama mereka tinggal di istana Peterhof peninggalan keluarga Romanov.

"Leo dan Bhian, Mama akan pergi sekarang," kata Arviana dengan tegas. Kedua anaknya mulai menangis dan memeluk Derek dengan lebih erat. "Lepaskan anak-anakku, Derek."

Derek menutup matanya sesaat dan memeluk kedua anak kembarnya dengan sangat erat. "Mama kalian harus pergi sekarang, I'll see you guys next winter, okay?"

"Kamu tidak akan pernah bertemu mereka lagi, Derek." Dan ia melihat mata wanita itu yang memerah dan mengeluarkan air mata, "Kamu menangis," kata Derek mencoba untuk meraih Arviana.

Arviana mengelak dan menunduk dan memakaikan Bhiantama jaketnya sementara ia memperbaiki letak jaket yang sudah dikenakan Leopold. "Let's go."

"Poka, Papa,"[1] Leopold menangis dan Bhiantama mengikuti.

"Poka, moi malen'kiye printsy,"[2] balas Derek.

"Papa...."

"Papa...."

Dan Arviana tidak melihat kebelakang. Ia tidak melihat pria itu lagi.

__

Empat minggu setelah kepulangannya ke Ttagiantabiantara, Arviana sibuk dengan memindahkan seluruh hidupnya kembali ke tanah kelahirannya. Ia tidak memikirkan siapapun selain keluarganya terutama Leopold dan Bhiantama. Kedua anaknya kerap kali menangis karena merindukan Derek dan tidak terbiasa dengan iklim cuaca Ttagiantabiantara yang jauh berbeda ketika mereka berada di Zimnij dvorets.[3]

"Bapak, Ibu," kata Arviana ketika ia berjalan masuk ruang makan pagi itu. Leopold dan Bhiantama belum dipersiapkan pelayan untuk makan pagi bersama mereka dan Arviana meminta Andora untuk membawa mereka secepat mungkin untuk bergabung dengannya.

Andora mengangguk dan pergi untuk mempersiapkan kedua anak kembar Arviana Agnibrata, anak perempuan satu-satunya dari Raja dan Ratu Ttagiantabiantara, Thackeray dan Gia Agnibrata.

"Arviana, bagaimana kabarmu?" tanya Gia kepada anaknya.

"Fine."

"Can we talk about Derek for a moment?" tanya Thackeray Agnibrata.

"Tidak."

...

...

Gia menyipitkan matanya dan meminta suaminya untuk tidak membawa topik pembicaraan itu sekarang. Tapi Thackeray tidak mendengarkan dan berkata, "Aku akan memberitahumu sesuatu, Arvi."

"Bapak, dalem tidak ingin membicarakan Derek lagi. Tidak sekarang atau selamanya."

"Bapak tidak tahu apa yang terjadi diantaramu dengan Derek, Arvi. Perceraian ini tidak pernah aku mengerti dan tidak pernah aku inginkan terjadi—"

"Pernikahan aku dan Derek adalah diantara aku dan dirinya saja. Bapak tidak perlu mengerti," kata Arviana kepada Thackeray Agnibrata yang terlihat terkejut karena anak perempuannya tidak pernah mengangkat suaranya dan bersikap seperti ini.

"Then explain to me satu hal Arviana," kali ini Thackeray Agnibrata berkata dengan tegas dan memanggil nama anaknya dengan lengkap. "Kenapa Derek Romanov akan menikah dengan Sofia Mikhailova, empat minggu setelah ia bercerai dengan kamu?"

Dan Arviana menahan menapasnya. Pria itu akan menikah lagi.

"Permisi," bisiknya kepada kedua orangtuanya.

Gia Agnibrata berkata kepada suaminya dengan marah, "Can we not finish our breakfast first, Tackie?"


[1]Poka dalam Bahasa Rusia berarti selamat tinggal.

[2]"Selamat tinggal pangeran-pangeran kecilku."

[3]Istana Musim Dingin atau The Winter Palace terletak di St. Petersburg, Rusia yang dijadikan kediaman resmi para penguasa monarki Rusia di tahun keemasan 1732 sampai tahun 1917. 

Let's Call the Whole Thing Off | Kanaka No. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang