38

14.9K 1.8K 412
                                    


Pundak Lee Jeno bergetar, saat melangkah mendekat ke arah Jaemin- lalu memeluknya erat.

"Aku tidak ingin ada yang menyakitimu." Bisik Alpha itu, satu tangan Jeno mengusap puncak kepala istrinya. Jaemin bisa merasakan aliran panas, saat Jeno mencium pipinya pelan. "Terimakasih sudah datang, Jeno." Ucap Jaemin tulus, perasaan lega dan aman menghampirinya dalam pelukan damai Lee Jeno.

Pundak kokoh itu terlihat lebih rapuh sekarang, "Seandainya kau bisa mengerti." Ucapnya.

Jaemin mendongkak, menatap mata teduh itu gundah.

"Aku ini monster, Jaemin." Pandangan tersiksa itu terlihat dari netra Jeno. "Aku tak ingin kau melihatku, sedang menyiksa atau membunuh. Tapi aku adalah orang yang seperti itu, aku tidak jauh beda dibandingkan ayahku." Jeno memejamkan mata, menghirup udara lalu mempererat pelukannya. "Maafkan aku..."

Jaemin sontak lupa bernafas, dadanya sesak karena aliran perasaan itu menerobos kuat seperti ombak. Bersamaan dengan kebahagiaan yang muncul, saat merasakan Jeno sudah berada didekatnya seperti sekarang.

"Aku tidak apa-apa, kau tidak perlu cemas. Aku tetap melihatmu seperti seorang Lee Jeno, bukan monster ataupun jelmaan ayahmu." Jawab Jaemin sambil tersenyum lembut. "Aku mencintaimu." Desis Jaemin.

Jeno tersenyum getir. "Aku juga mencintaimu." Ia kembali memeluk tubuh ramping istrinya itu. Melampiaskan semua perasaan dan emosi yang membuncah di dadanya.

"Kau terluka?" Tanya Jaemin, ketika Jeno melepaskan pelukan mereka. Alpha itu dengan tenang mengeleng. Hal yang tadi di lakukannya, bahkan tidak membuat sehelai rambut miliknya rontok. Satu jari Jeno menyusuri bibir tipis Jaemin, Ia menunduk- menatap wajah cantik omega itu dengan tatapan memuja. Perlahan, Ia mendekatkan bibir tipis itu pada bibirnya. Mereka berciuman, dengan penuh perasaan. Melampiaskan emosi yang tak surut membuncah, diantara keduanya.

"Maaf." Suara berdehem Samuel menghentikan kegiatan mereka. Jaemin sontak menjerit, lalu menyembunyikan wajahnya di dada Jeno; Alpha itu menatap kesal pada tiga dominan yang entah bagaimana bisa sampai lebih dulu dibandingkan Felix dan Hendery. Ia mendekap Jaemin, seakan tidak terjadi apa-apa Jeno menatap Lucas yang terlihat kalut di hadapannya.

"Anexdot." Ucap Jeno. "Mereka nyaris mendapatkan istriku-" Tepukan di lengannya, menghentikan ucapan Lee Jeno. Ia menunduk saat Jaemin membisikan sesuatu kepadanya. Netra Alpha itu membola setelahnya, tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. "Los Betas, mereka di dalam." Tambah Jeno lagi.

"Aku tahu." Jawab Lucas tenang, Alpha itu tersenyum kecil saat Jaemin meliriknya sekilas. Tampan- batin Jaemin.

"Aku kemari untuk membicarakan tentang 24K dan Guanlin, lebih serius. Karena kau sudah melihatnya dengan mata- kepalamu sendiri." Ucap Lucas.

Jeno mengangguk, Ia mendekat ke arah Lucas yang tetap tenang di posisinya.

"Katakanlah."

"Lai Guanlin, dan Istrinya ada di Korea."

Jeno tertegun sejenak. "Istri?" Desisnya. "Benarkah?"

"Kalau kau tak percaya, periksalah rekaman cctv yang baru saja ku kirimkan untukmu." Lucas menjawab datar. "Aku sudah menyelidiki, apa saja yang Ia lakukan selama ini."

Jeno menghela nafas, sepertinya percakapan mereka ini terdengar sangat berat dan tidak menyenangkan.

"Guanlin sedang merencanakan sesuatu." Lucas melanjutkan. "Dia mengumpulkan geng-geng kecil dan kelompok mafia sekunder yang rela mati dan haus uang serta ketenaran. Seperti Anexdot, dan Los Betas - kelompok kecil lainmu yang sudah berkhianat. Kau tahu apa yang Ia incar? Klanmu- organisasi milik ayah yang meninggalkannya dalam kubah bawah tanah. Dan Klanku- untuk meraih sesuatu yang lebih besar."

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Where stories live. Discover now