35

17.9K 2.1K 291
                                    

Lee Jeno berdiri di dermaga kayu panjang di pelabuhan Yeonan. Mengawasi sebuah kapal laut besar yang menjauh dari tempatnya, seharunya Jeno ikut ke dalam kapal itu. Tapi keadaan siaga yang serba mendadak ini membuatnya harus bertahan di Korea.

Di ujung dermaga, Felix dan Hendery berdiri tegap di belakang sedan hitam menunggunya dengan sabar.

"Kau sudah mengintruksikan mereka?" Tanya Jeno pada Felix, Alpha berdarah Australia itu mengangguk dengan tenang. "Mereka semua bersiap, berdasarkan pengamatan CCTV Lucas Wong akan tiba dalam sepuluh menit."

Jeno mengangguk, Ia tampak tenang di posisinya. "Kau sudah mengamankan istriku?" Tanya Jeno sekali lagi ke arah Felix.

"Tentu, Jaemin berada di persembunyian rahasia kita."

"Bagus. Mana Jaehyun hyung?"

Felix dan Hendery saling bertatapan dengan raut bingung.

"Kami tidak mendengar kabarnya, sejak transaksi Heroine terakhir." Jelas Hendery.

Alis Jeno berkerut, Ia terdiam sesaat untuk menimbang beberapa keganjilan yang terjadi pada kakak sepupunya itu sejak kematian Ayahnya. Lee Jaehyun seolah menjaga jarak dan tidak fokus dengan bisnis Dragon Blood, seakan-akan Alpha itu punya kegiatan yang lebih penting dari organisasi turun-temurun keluarga mereka.

"Kau tahu keberadaannya?"

Felix mengeleng, Ia menggumam tak jelas sebelum menoleh ke arah atas. Langit sudah semakin hitam pekat. Malam ini, adalah malam pertemuan kedua Dragon Blood dengan Sphinx. Mereka sempat berseteru setahun yang lalu di Macau, saat Lee Jeno menyerang kelompok itu karena menolak bekerjasama dalam jual-beli senjata. Kali ini, berbalik- Lucas Wong - yang menyerang mereka - dan Jeno harus tahu apa alasan Alpha itu mulai memantik api peperangan yang hampir saja padam.

Dari kejauhan, sorot lampu sebuah mobil mendekat ke arah mereka. Mata Jeno memincing, Ia masih memasang wajah tenang ketika deru mesin itu berakhir dan pintu mobil terbuka; Lucas Wong dan dua orang aliansinya keluar dari sana, tanpa ekspresi.

3 lawan 3. Mereka bisa saja mengerahkan seluruh anak buah dan semua sumber daya organisasi, tapi ini masih permulaan. Jeno tahu cara bermain Lucas, begitu pula Lucas yang tak suka berbasa-basi demi mendapatkan apa yang Alpha itu inginkan.

Lucas Wong mendekat ke arah mereka dengan wajah datar, aura dominan miliknya terasa dingin dan menyeramkan. Ia menatap Jeno dengan sorot mata yang sulit di artikan, sebelum tersenyum kecil.

"Aku rasa kau sudah membaca fakta, yang ku kirimkan padamu." Ucapnya, alis Lucas naik sebelah saat Jeno mengangguk samar dan berkata. "Apa yang kau inginkan sekarang?"

Lucas tertawa, suara tawa itu terdengar berbahaya. Siapapun yang mendengar pasti akan merinding, mengingat sekarang Alpha itu sedang dalam mode kejamnya.

Jeno bersedekap, Ia dengan arogan tersenyum tipis. "Aku tidak suka kau berbasa-basi. Jadi jelaskan apa semua ini alasanmu, untuk menyerang kelompok-kelompok kecil dibawah Dragon Blood?"

Rahang Lucas mengeras. Ia menatap Lee Jeno lekat dengan pandangan yang sulit di artikan. "Kelompok kecil penghianat." Koreksi Alpha itu tajam. "Seharusnya kau berterima kasih padaku, karena tanpa harus mengotori tanganmu. Aku yang membereskan hama-hama busuk itu dari organisasi sialanmu!"

Jeno mendongkak, Ia jelas tersinggung dengan sikap dominan di depannya itu. "Tanpa perlu bantuanmu, aku pasti akan membereskan mereka."

"Ya. Saat itu mungkin kau sudah kehilangan istrimu."

"Maksudmu?"

"24K mereka menyerangku dan mate-ku menghilang. Sekarang aku pastikan padamu. Kau akan berpihak pada saudara mu itu, atau mulai menentukan sikap." Lucas menatapnya dingin. "Pilihanmu adalah penentuan peperangan ini Lee Jeno." Geramnya.

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Where stories live. Discover now