30

18.5K 2.2K 521
                                    


"Aku kemari hanya untuk menyapa Ayahku untuk terakhir kalinya." Suara berat Guanlin bergetar- Ia melangkah menuju tempat persemayaman - lalu menundukan kepala di hadapan foto mendiang Lee Sehun.

Jeno menatap bahu Alpha di depannya itu dengan ekspresi datar, sinyal siaga masih membuatnya dalam keadaan awas dan siap. Mata Alpha itu bersinggungan dengan Lucas Wong; apa sekarang mereka harus bersekutu untuk menghadapi orang yang sama?
Lucas Wong sendiri terlihat begitu tegang, Johnny menahan bahu Alpha itu agar tidak menyerang Guanlin, dan memicu keributan yang tidak di perlukan saat ini.

Beberapa detik kemudian, Guanlin berbalik dan kembali di tempatnya semula dan berhadapan dengan Lee Jeno. "Aku datang kemarin dengan niat baik-" Guanlin mengulurkan tangannya.

Alis Jeno naik sebelah- Ia ragu - tapi tetap membalas uluran tangan itu, Jeno menangkap kedutan licik di wajah Guanlin. Tapi coba Ia tepis, untuk saat ini. Jeno harus hati-hati dan mengamati siapa sebenarnya Alpha yang mengaku sebagai saudaranya itu.

Lee Suho yang sejak tadi mengamati situasi, langsung mendekat ke arah dua Alpha muda itu. Guanlin langsung menunduk sopan, dan menyapanya dengan penuh rasa hormat. Membuat Lee Suho sedikit menyukai sikap Alpha pemimpin 24K itu.

"24K sangat berharap bisa bergabung dengan Dragon Blood, dan membentuk aliansi yang lebih kuat." Ucap Guanlin, saat Suho menepuk bahunya.

"Akan aku pikirkan, bagaimanapun. Kau juga keturunan Lee." Balas Suho bijak, yang membuat Jeno nyaris mengumpati pamannya itu. Jeno menoleh ke arah Jaemin, omega itu berada di dekat Haechan. Untung saja keluarga Nakamoto sudah berpamitan beberapa jam yang lalu, Ia tak bisa membayangkan jika Yuta bertemu dengan 24K; mereka punya sejarah buruk bertahun-tahun yang lalu. Jaemin sendiri memandang Guanlin dengan sorot mata yang sulit di artikan, Ia merasa tidak nyaman dengan semua interaksi para Alpha di depannya. Mereka memasang wajah ramah- tapi Jaemin tahu, masing-masing dari mereka sedang merencanakan pembunuhan sekarang.

Ketegangan itu berakhir sepuluh menit kemudian, saat Guanlin berpamitan lengkap dengan gerombolannya. Dominan Alpha itu melangkah- dan dengan sengaja berhenti di depan Lucas Wong.

"Sejak beberapa bulan ini, kau lebih tenang. Anak buahmu gelisah karena pemimpinnya tidak sekuat dulu." Guanlin menyeringai.

Alis Lucas berkerut. Ia menggeram dan nyaris menghantamkan pukulannya di wajah Guanlin. Tapi lagi-lagi Johnny berhasil menahannya, "Buktikan jika kekuatanmu bisa menyaingi Sphinx, kalian hanyalah kumpulan penghianat tak berotak." Lucas menekan dada Guanlin kuat.

Guanlin merasakan dadanya bergemuruh, mendengar hinaan dari Alpha Wong itu. "Baiklah, kita lihat beberapa bulan ke depan ini, apa kau akan berkuasa atau hancur-" Ia tersenyum miring. "By the way, Villa di balik gunung itu sangat bagus. Sayang pengamanannya-" Guanlin semakin tersenyum iblis, saat melihat pupil mata Lucas yang melebar. "-Anak buahku bersenang-senang disana."

"KU BUNUH KAU!"

Geraman keras Lucas kembali menarik atensi orang-orang didalam aula itu. Ia sudah mendorong Guanlin, dan menindihnya dengan kaki. Para pengikut 24K langsung menodongkan pistol ke arah Lucas- Johnny dan Samuel yang tidak membawa senjata berdiri di antara mereka. Lucas sudah melayangkan pukulan kerasnya pada rahang Guanlin, Ia menarik kerah Alpha itu dan menyeretnya bangun.

"Kau-"

Guanlin menyeringai, Ia menyeka bibirnya yang berdarah dengan tenang. "Kenapa? Dia cuma mainan kecilmu Lucas."

Tubuh dominan Alpha itu gemetar, Lucas menghempas tubuh Guanlin dan langsung berlari ke arah luar. Semakin lama ia meladeni Guanlin, semakin lambat ia menolong Jihoon. Johnny dan yang lain bergegas menyusulnya, tanpa sempat berpamitan. Meninggalkan tanda tanya pada keluarga Lee, Guanlin mengangkat bahunya santai. Saat melihat Lee Jeno menatapnya tajam dengan dua tangan mengepal.

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Where stories live. Discover now