9

25.3K 3.6K 525
                                    

"Ya. Jeno mungkin semalam tidur di kamarku." Jaemin menjawab tanpa merubah ekspresi wajahnya. Tidak menyadari Haechan yang membuka-menutup mulut saking shock mendengar pengakuan omega Nakamoto itu.

"Bagaimana bisa?" Haechan langsung menjatuhkan tubuhnya ke sisi Jaemin, ia melirik ke arah Haechan yang mendongkak. Menatapnya begitu antusias.

"Pamanmu kemarin nyaris memasukan ku ke ruang bawah tanah."

"Sinting."

"Aku hanya meminta ijin untuk menemui saudara-saudara ku, karena nanti malam pesta keluarga Lee. Aku hanya merindukan mereka."

"Maaf Na." Haechan menyela, "Kau meminta ijin untuk menemui keluarga mu, setelah Jeno membawa mu ke sini?"

"Ya. Apa masalahnya?"

"Kau gila."

Jaemin berjengit. Tidak mengerti maksud dari sepupu calon suaminya itu,Haechan berdehem. Wajahnya yang semula tenang, terlihat lebih serius. "Apa kau tidak tahu, kalau Omega yang sudah di bawa seorang Alpha ke rumahnya di larang keras untuk menemui keluarga asalnya?"

Jaemin mengeleng.

"Ku dengar, salah satu kakak Alpha mu sudah bertunangan?"

"Ya."

"Apa Kakakmu membawa tunangannya untuk tinggal di rumahmu?"

"Ku rasa kami pernah bertemu tiga kali saat acara perkenalan, makan malam resmi, dan acara tunangan."

"Omega itu tidak di bawa kakak mu ke rumah kalian kan?"

Jaemin semakin bingung, ada masalah apa memangnya. Ia sama sekali tidak pernah membaca atau mendengar aturan aneh seperti yang di katakan oleh Haechan itu.

"Ya. Masalahnya apa? Mereka akan menikah beberapa bulan lagi."

"Sadarlah! Pernikahanmu sendiri hanya dua hari lagi."

"Aku belum paham."

Haechan berdecak, selama ini ia merasa jika Jeno tidak waras. Karena mengiyakan perjodohan kedua keluarga mereka dengan keluarga Nakamoto, setelah yang pertama gagal total. Apa bagusnya omega ketus di sebelahnya ini, selain wajahnya yang cantik. Omega Lee itu melirik Jaemin sebentar, kemudian mendengus.

"Jeno langsung membawa mu ke rumahnya. Agar kau resmi berstatus pasangannya, Pertunangan kalian tidak boleh gagal seperti Hyung ku. Ia sudah mengikatmu secara tidak langsung, kau tidak merasakan feromonnya di kamar mu sendiri?"

Jaemin mengerjapkan matanya, tersenyum tipis dan mengeleng.

"Aku belum mengalami heat ku."

Haechan ternganga.

"Pantas saja." Desis Haechan.

"Aku rasa." Jaemin menyandarkan punggungnya agar lebih nyaman di headbed. "Jeno hanya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menjadi pemimpin keluarga Lee." Jaemin tersenyum polos, ia menyadari kedutan kecil di bibir Haechan yang secara tidak langsung menyadari, jika Hyungnya kalah dalam persaingan untuk menjadi pemimpin keluarga Lee selanjutnya.

"Aku rasa keluarga Nakamoto tidak sehebat itu." Bisik Haechan.

"Memang. Tapi cukup membuat Hyungmu kebingungan untuk menentukan pasangan pengganti kakak ku."

Haechan membenci senyuman di wajah Jaemin.

"Dia sedang berusaha mendekati keluarga lain." Bela Haechan.

"Syukurlah." Jaemin meletakan nampannya di atas meja nakas. "Tapi pernikahan kami dua hari lagi, tidak akan merubah apapun." Jaemin menghela nafasnya.

"Ya. Berarti hidup-mati mu juga di tentukan oleh suami Tampan mu itu."

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Where stories live. Discover now