5

26.8K 3.7K 447
                                    

Yang mau PDFnya bisa Email gue ke hellowendy16@gmail.com. harga 65K untuk 563 halaman + chapter esklusive yang hanya tersedia di buku cetak. Please email, kalau beneran fix mau beli ya... Pembayaran via Dana. Terimakasih 🥰. 

***

Bagi komennya Qaqaq... 🤭

Jaemin membeku di kursinya. Membayangkan ia akan menikah dalam waktu kurang dari seminggu, sangat membuatnya frustasi. Kaki Jaemin terasa seperti Jelly, meskipun ia berusaha tetap tenang di samping Sejeong.

Sejeong mengusap kepalanya lembut.

"Kau cemas?"

"Sedikit."

Sejeong memilih untuk meminum teh hijaunya lagi. Membiarkan Jaemin larut dalam pikirannya.

"Apa kau menyukai orang lain nak?" Tanya Sejeong hati-hati. Ia tak ingin membuat omega Nakamoto itu semakin shock.

Mendengar pertanyaan Sejeong. Buru-buru Jaemin mengeleng, ia memang tidak pernah memiliki perasaan untuk menyukai sesuatu hal.

"Syukurlah." Gumam Sejong. Keduanya kembali diam.

Jaemin memilih fokus pada puding melon yang terpotong cantik di piring kecil di tangannya.

"Kau belum menceritakan rencana hidup mu, setelah menikah Jaemin."  Sejeong mengulang pertanyaannya.

"Aku ingin pergi ke sekolah. Dan menyelesaikan pendidikan ku" Jaemin mendongkak untuk menangkap ekspresi Sejeong. Wanita itu terlihat terkejut, ia kira Jaemin akan meminta  tas mahal, atau perhiasan terbaru untuknya. 

"Apa kau menyukai sekolah mu?"  Sejeong sedang memastikan. Jika Jaemin memang menyukai sekolah, maka ia tak akan ragu untuk menyediakan pesawat bolak-balik untuk membantunya pergi ke Jepang dan bersekolah.

Jaemin menatap Sejong dengan mata sendu. Sebenarnya ia sendiri tidak pernah merasakan pergi ke sekolah sejak lahir. Hanya Jaebum yang sempat bersekolah di sekolah umum. Itupun Ayah mereka, harus menyogok jutaan Yen, untuk memalsukan data diri serta privasi Jaebum selama ini.

Jonghyun, Jungkook, Jihoon, dan Jaemin. Tidak pernah menginjak bangku sekolah, mereka tidak memiliki teman seperti Jaebum, yang antusias ketika Sana menanyakan tentang sekolahnya. Yuta membuat ke empat anaknya tidak pergi ke sekolah, tapi sekolah yang mendatangi mereka. Saat itu Yuta menyewa beberapa profesor dalam berbagai bidang, untuk mengajarkan mereka sebagai pengganti sekolah.

Jaemin ragu mengatakan dirinya sejak dulu selalu homeschooling. Ia sangat ingin pergi ke sekolah; bangun pagi, mengerjakan PR, membuat tugas. Serta memiliki teman dan mengikuti berbagai festival yang di adakan sekolahnya. Jaemin tahu semua itu dari internet yang ia baca.

"Kau tidak mungkin, bersekolah di almamater Jeno." Sejeong menyentakan Jaemin. "Sekolah Jeno terdahulu adalah private school. Kau harus masuk ke dalam asrama." Jelas Sejeong.

Jaemin masih menatap wanita itu penuh minat. Terserah dimana saja, asal Jaemin bisa merasakan sekolah seperti remaja 18 tahun lainnya.

"Bagaimana jika kau bersekolah. Di dekat sini." Sejeong menjentikan jari tangannya.

"Dimana saja. Aku tidak masalah." Ucap Jaemin sesopan mungkin.

[TAMAT] 🔞My Villain Husband (Discontinue)Where stories live. Discover now