MDSG part 16

35.6K 2.6K 204
                                    

Siders and Plagiats jauh-jauh!!
_________________________________

Mulmed : Song by Natalie Taylor - Surrender 🎵

___________________
Hola good people!

Apa kabar kalian? Semoga kalian semua sehat-sehat aja yaw 😊

Makasih buat kalian yang masih tetep stay tune dengan cerita ini. makasih banget. Lope u all 💖

Jangan lupa vote+comment+share cerita ini ke temen-temen atau sodara kalian okcay!

Langsung dikoreksi apabila ada typo ya gaes 😉

Happy reading 💋

🌸🌸🌸

Sosok pria yang sedang dihindarinya saat ini berdiri menjulang dengan tegak di ambang pintu menatapnya tajam memancarkan kilat penuh amarah.

Relfeks sekujur tubuh Pricil dibuat merinding. Jangan lupa dengan jantungnya yang berdisko ria di dalam sana.

"Da-Daniel......" lirih Pricil.

Tanpa permisi, pria berwajah adonis itu langsung melenggang masuk ke dalam apartemen. Sontak Pricil mundur dua langkah ke belakang menatap Daniel takut-takut. Seolah pria di hadapannya itu adalah makhluk astral yang paling menakutkan.

Pricil menundukkan kepala merutuk dalam hatinya.

Seandainya pintu apartemennya ada cela berupa lubang kecil untuk bisa melihat dari dalam siapa tamu yang berkunjung, tentu sudah pasti ia tidak akan membukakan pintu jika tamu itu adalah Daniel Turner.

Blam!

Terdengar bunyi pintu tertutup dan itu ulah Daniel. 

Pricil susah payah menelan ludahnya gegara gugup.

"Ke-kenapa kamu malam-malam datang ke sini?" tanya Pricil gagap, masih menundukkan kepalanya. Takut tatapannya akan bertemu dengan tatapan laser milik pria itu.

Jantung Pricil tambah dag dig dug ketika mendengar langkah kaki Daniel perlahan mendekat dan berhenti tepat di depannya.

Daniel memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, masih berdiri menjulang dengan tegak, menatap Pricil dalam,"kenapa kamu tidak datang tadi sore untuk mengajar Seyhan, hm?" tanya balik Daniel dingin, mengabaikan pertanyaan Pricil. 

"Sa-Saya....."

"Jangan menunduk. Tatap mata saya ketika kamu berbicara dengan saya, Pricillia!" titah Daniel tegas dengan suara beratnya.

Pricil sedikit terperanjat, namun akhirnya mendongakkan kepalanya menatap Daniel,"saya minta maaf. Saya ingin—"

"Kamu ingin menghindari saya, benar begitu kan?" potong Daniel telak.

Ya Lord, cenayang kah nih duda?? Batin Pricil.

"Ya! Saya memang sengaja ingin menghindar dari kamu, puas?!" sentak Pricil.

Daniel mengangkat alis sebelahnya,"dan mengabaikan tanggung jawab kamu pada Seyhan, hm?" 

Pertanyaan Daniel barusan mampu membuat hati kecil Pricil tersentil. Ia kembali menundukkan kepalanya. Merasa bersalah.

"Listen, saya tidak mendesak kamu untuk langsung menjawab lamaran saya. Tapi jangan bersikap kekanakkan seperti ini. Dan gara-gara kamu, putra saya menangis seharian ini karena mencari kamu!" tegur Daniel.

Mr Duren And Silent Girl - ENDWhere stories live. Discover now