⚠follow dulu akun ini sebelum baca⚠
_________________________________________
Pricillia adalah seorang gadis kutu buku yang memiliki sifat pendiam tapi berjiwa strong. Ia hanya akan menunjukkan keceriaannya pada keluarga dan kedua sahabatnya saja.
S...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Di dalam sebuah kastil yang megah nan luas bernuansa eropa klasik, tinggal seorang diri pria paruh baya yang sangat dermawan.
Dia sedang duduk di sofa sembari menghangatkan diri di dekat perapian. Pandangan matanya fokus menatap sebuah bingkai foto kecil yang ada ditangannya.
Pria itu tersenyum cerah setiap kali ia memandangi lama sosok seorang wanita cantik dengan warna rambut coklat madu, bernetra biru laut yang ada dalam foto tersebut.
Ada perasaan rindu mendalam dihatinya.
Kini raut wajah pria paruh baya itu berubah sendu.
"Tenang saja, my little Angel. Paman tidak akan membiarkan dia membunuh darah dagingmu," janjinya pada sang keponakan tersayang yang telah lama pergi meninggalkan dunia.
"Lewat anak itu, paman bisa melihat cerminan dirimu." ibu jarinya mengelus bingkai foto tersebut.
"Dan sekarang mungkin iparmu itu sedang dalam perjalanan menuju ke sini menemuiku. Paman akan membantunya, my dear. Hanya ini yang bisa paman lakukan agar kau juga suamimu di sana bisa beristirahat dengan tenang."
______________________________
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
(Kastil Martina)
"Berapa lama lagi dia akan sadar?" bisik seorang wanita yang memperhatikan Pricil masih belum sadarkan diri.
"Entahlah...mungkin sebentar lagi....." sahut seorang wanita lagi sambil mengusap-usap lengannya karena hawa dingin yang masuk menyapa kulitnya melalui ventilasi.
Samar-samar Pricil seperti mendengar suara bisikan. Ia masih merasa berat untuk membuka kedua matanya. Namun perlahan ia mencoba.
Begitu matanya terbuka sempurna. Pricil mengerjap-ngerjap sebentar lalu memicingkan matanya.
Sejak ia diculik, Pricil tidak memakai kacamata. Jadilah agar dia bisa melihat dengan jelas ia harus memicingkan matanya.
Dan alangkah terkejutnya ia di kelilingi lima wanita bule cantik.
