Chapter 91 "Dengarlah Bintang Hatiku, Aku Akan Menjagamu!"

891 57 19
                                    

Di dalam kamar berpintu kuning, terlihat Gempa, Ice dan Ochobot yang sedang mengobati Solar saat bertarung melawan Chimera. Luka-luka karena terkena asam lambung dan racun yang ada di dalam perut Chimera membekas di tubuh Solar. Pakaian dan sepatunya masih terlihat adanya sisa-sisa isi perut dari Chimera walaupun sudah dibersihkan oleh Kuputeri saat bertarung di Taman Kota Skywind. Terlihat badan putih Adik kecil mereka yang mengalami luka "korosif" karena terkena asam lambung dari perut Chimera.

Solar : "Aduh... Aduh... Pelan... Pelan, Bang!"

Gempa : "Ini udah pelan kok..!"

Ice : "Aku jadi ngeri lihat lukamu, Solar!" *menggunakan es dari kuasanya*

Solar : "Ggrrr..... Dinginnyeee... "

Ochobot : "Macam mana kau bisa selamat di perut Chimera, Solar?"

Solar berpikir tentang kejadian dirinya yang terjebak di dalam perut Chimera dan bisa selamat dari asam lambung beracun itu.

Solar : "Hmm... Ceritanya macam nih..... "

Flashback On
Solar POV

Eeeuuuuyyyy.... Jadi ini ya isi perut Chimera Ular itu? Hooeekk.... Aku mau muntah lihatnya. Bau busuk ada dimana-mana! Bahkan tengkorak pun juga ada! Hiiii... Ngerinyeee... Aku buru-buru berlari menuju tempat yang aku belum ketahui. Entah kenapa perasaanku mengatakan kalau di depan mataku ada sesuatu seperti.....

Ssssshhhhh

Solar : "Hooeeekkk.... Uhuk... Uhuk... Hooeekk.... Bau asam lambung! Hooeeekkk.... Aku harus pergi dari sini! Uhuk... Uhuk.... Hooeeekkk.... "

Aku cepat-cepat pergi dari kawasan gas asam lambung itu dan tiba di tempat yang terlihat seperti kumpulan daging lunak berwarna merah muda. Aku sentuh daging itu dan ternyata daging itu bergerak! Hmm... Eh? Bukan hanya dagingnya saja, tapi tempat yang aku pijakki juga bergetar hebat! Aku perhatikan baik-baik daging merah muda yang ada dihadapanku.

Solar : "Ini kan daging usus!? Aha! Aku ada ide!"

Lampu neon menyala terang di kepalaku menandakan aku mendapatkan solusi untuk keluar dari perut Chimera yang aku tempati saat ini.

Solar : "TANGAN CAHAYA!!"

Aku mengeluarkan cahaya tajam yang ada di sarung tanganku. Lalu aku kelitikki daging itu sampai Chimera memuntahkan aku di perutnya yang belum pernah dibersihkan selama bertahun-tahun. Getaran dan guncangan hebat terasa di tempat yang aku pijakki. Aku tergelingding ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, ke samping dan seterusnya. Bahkan aku sempat mencium daging merah muda itu. Hooeeekkk..... Puih... Puih..... Hatcuih..... Aku bersihkan mulut suciku dengan bajuku yang belum terkena cairan asam lambung.

Solar : "Uuuhhh... Jijiknyeee.... Macam kaus kaki Abang Hali yang belum dibersihkan selama tiga tahun! Puih.... Puih.... "

Aku ulangi lagi caraku tadi untuk keluar dari perut Chimera. Guncangan kuat sangat terasa dan aku kembali tergelinding kesana kemari. Aduh.... Sakitnyee... Eh!? Aku melihat ada sesuatu seperti gelombang ombak yang ada diujung daging usus merah muda itu.

Solar : "APEKAH!!?"

Aku terlopong melihat sebuah gelombang ombak besar yang ternyata adalah gelombang isi perut dari perut Chimera. Aku tidak bisa menghindari gelombang isi perut itu karena ukuran gelombang itu sangat besar dan lebih mirip seperti Tsunami yang terjadi di Indonesia pada tahun 2004.

Solar : "WAAAAAAAAA..... BUUUUSSSUUUKKKNNYEEE....! HOOEEEKK..... HHHMMM....."

Aku terbawa oleh gelombang muntahan itu. Baju, celana, sepatu dan topiku kotor semuanya karena terkena "Tsunami" muntahan dari perut Chimera. Gelombang itu membawaku ke tempat yang aku yakini adalah jalan keluar dari perut Chimera. Jalan keluar itu terbuka lebar dan aku melihat cahaya yang aku yakini berasal dari luar perut Chimera. Yeah! Aku berhasil keluar dari perut Chimera dan aku berada di Taman Kota yang menjadi letak pertarungan kami dengan Chimera. Aku melihat Abang Thorn berlari ke hadapanku dan langsung memelukku walaupun tubuhku dipenuhi oleh isi muntahan dari perut Chimera.

Trio Evil (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang