Keping 47 : Bahuku Milikmu

1.2K 142 19
                                    

happy reading

........................


Malam ini Izzu dan Naya baru saja membuka lembaran baru dalam kehidupan pernikahan mereka, sementara Sandra, disaat yang sama, di kamar Naya, sedang terhanyut menyaksikan Drama Korea It's Okay To Not Be Okay-nya Kim So Hyun.

Dara berambut segi itu ikut terhanyut dalam adegan saat dimana Sang Tae sedang menghibur Kang Tae yang mengalami hari tak menyenangkan.

Tapi, seketika khidmatnya Sandra menonton dikejutkan dengan suara gelas pecah yang berdentang dari arah kamar Dinar, ibunya Naya.

Dengan jurus seribu bayangan gadis itu berlari menuju kamar Dinar. Kebetulan sang bunda tak mengunci pintu, maka mudah saja bagi Sandra masuk dan tak perlu banyak drama untuk menggedor.

Saat gadis itu membuka pintu, ia langsung terpekik hebat, "IBU!!!!"

Sandra bergegas menuju ke tempat Dinar terduduk dengan separuh badannya di atas ranjang, dan separuhnya lagi terjulai ke lantai. Dinar seolah mencoba menggapai pecahan gelas yang berserakan di sekitarnya. Tapi ia tak bisa.

"IBU KENAPA??" Sandra panik.

Menghindari pecahan kaca yang berserakan, Sandra menuju ranjang dan membantu Dinar memperbaiki posisinya, membaringkan sang bunda di kasur.

"Ibu kenapa?" Sandra bertanya pelan, mencoba mengatur detak jantungnya agar Dinar tak bertambah kacau.

"Ibu hanya haus." Jawab Dinar singkat.

"Kenapa ibu tidak manggil Sandra?" Sandra bertanya sambil memakaikan sang bunda selimut.

"Tidak apa-apa. Ibu bisa sendiri." Dinar mencoba bertahan.

"Tapi kalau sudah kayak gini, 'kan ibu juga nantinya yang kena bahaya. Kalau ketusuk pecahan kacanya, gimana?" Sandra mencoba berdamai dengan Dinar sambil menatap lembut ibu tua itu. "Ibu mau Sandra ambilkan minum lagi?"

Dinar menggeleng.

"Ya sudah, ibu tidur saja. Biar pecahan kacanya Sandra yang beresin." Sandra berdiri tanpa curiga sedikit pun.

Gadis itu ke dapur, mengambil sapu dan kantong plastik. Lalu serius membersihkan pecahan kaca yang berserakan di kamar Dinar.

Lima menit mendalami kegiatannya, akhirnya Dinar bersuara pelan, "San..."

"Iya, ada apa, Bu?" Sandra menoleh ke arah Dinar.

"Kalau kamu udah selesai bersih-bersihnya, coba buka laci lemari bagain bawah itu." Dinar mengeluarkan kalimat perintahnya untuk Sandra dengan suara yang terdengar seolah susah payah ia keluarkan.

"Haaa?" Sandra terheran diawal, namun ia mencoba untuk memahami tanpa banyak bertanya.

Setelah memastikan tak ada lagi pecahan kaca berserakan di lantai, Sandra benar-benar melakukan apa yang Dinar pinta.

Gadis berambut segi itu berjalan menuju lemari pakaian Dinar yang ada di samping kiri ranjang, lalu membungkuk dan membuka lacinya, "udah Sandra buka, lalu apa lagi, Bu?"

Mendengar suara Sandra, dalam setengah sadarnya Dinar tetap berusaha membalas kata-kata itu, "ambil amplop hijau yang ada dibagian paling bawah."

Sandra mencari-cari benda yang disuruh ambil oleh Dinar. Tak lama, sang gadis mendapatkannya dan kembali bersuara, "lalu diapakan, Bu?"

"Simpan amplop itu, nanti kalau semuanya sudah selesai, kamu bisa kasih ke Naya." Dinar menjawab pelan.

"Se-semua sudah selesai maksud ibu?" Sandra bergidik ngerih.

ZuNaya (InsyaAllah, Cinta ini Lillah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang