10. Yuza celaka.

7.5K 856 181
                                    

[MELATI'S LOVE STORY]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MELATI'S LOVE STORY]

"Yuza, kamu udah mau tiga puluh satu tahun. Kamu ga mau nikah? Aku mau, kok, kalo kamu ajak serius."

"Ohok! Ohok! Damn!" Kesal Yuza menyusut air jus dari sudut bibirnya. Wanita berambut ungu di hadapannya ini membuat Yuza syok.

"Kamu ga mau nikahin aku?" Lanjut wania tersebut menatap penuh arti juga kepedulian pada Yuza.

"Denger, Bela! Kita dari awal itu just saling menguntungkan, ga ada komitmen apalagi sampai menikah! Kamu main sama laki-laki lain pun, i don't care. Begitupun sebaliknya!" Desis Yuza penuh keseriusan memajukan wajahnya.

Yuza sedang makan siang di rumah makan sekarang. Rumah makan mahal pastinya, untuk orang yang sudah berpenghasilan tak masuk akal seperti dirinya ini. Penghasilan Yuza sudah bukan lagi sepuluh atau duapuluh miliar dalam sebulannya. Itu terlalu sedikit.

"Karena memang aku ga suka mempermainkan perempuan. Maka dari itu sudah jelas saya katakan sejak awal, jikalau kita hanya partner yang akan bersama-sama sesuai kesepakatan. Saat kamu bosan, kamu bilang ke saya. Begitupula sebaliknya. Dan kebetulan saya belum bosan sama kamu." Yuza begitu tegas berucap, tangannya bergerak menjelaskan dengan terperinci.

"Saya akui, kamu wanita cerdas, membuat percakapan kita tidak suntuk. Dari mulai bisnis sampai membahas alam sekitar, kamu pintar. Saya acungkan jempol untuk itu." Yuza menyandar dengan kedua kaki naik menyilang keatas meja. Matanya lalu mendelik seiring mengambil rokok yang ada dalam saku baju.

"Intinya kalo kamu meminta saya serius, lebih baik kita ga usah ketemu lagi. Aku kasihan sama kamu nanti."

Bela membeku nanar dengan bahu yang turun tanpa tenaga. Matanya beralih dengan kaku mengalihkan tatapannya dari Yuza. Inilah resiko besar yang tak jarang didapat dari hubungan seperti ini.

"Oke. Hak kamu buat cinta ke siapapun. But kalo itu sudah mengganggu, itu bukan lagi hak. Jadi, jangan bikin hal yang bisa buat aku muak dan milih kita udahan kalo memang kamu masih berharap." Yuza duduk kembali tegap, tangannya bersedekap diatas meja yang menghalangi mereka.

"Dan sekali lagi,.. saya ga bakalan kasih harapan!" Desis Yuza mulai bangkit dari duduknya. Jasnya ia pakai dengan serapih mungkin.

"Bye-bye, Bella. Aku mau cari cadangan wanita lain."

Yuza mengedipkan satu matanya dengan sengaja menggoda namun merendahkan. Wajahnya lalu mendengus menahan ketidak terimaan. Jika saja etika Bela buruk dan Bela bukan siapa-siapa, sudah Yuza hempas dari sekarang.

"Kamu ngejar Melati, kan, Yuza? Sampe kamu terobsesi sama bunga Melati." Bela mulai bangkit dengan meja yang ia gebrak tanpa tenaga.

"What?! Wait!" Gumam Yuza memutar tubuhnya perlahan dari jarak yang sudah menjauh.

"Iya! Aku tahu, kamu ngejar anak kecil yang namanya Melati. Usia dia sekarang sekitar duapuluh tahun. Aku,.. tahu!" Tegas Bela menatap menantang tanpa takut.

Melati's love story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang