73.

1.2K 100 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuza mendengus menyaksikan segala tingkah konyol istrinya di dalam whirlpool

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuza mendengus menyaksikan segala tingkah konyol istrinya di dalam whirlpool. Seperti biasa, sekarang selalu ada sosok bocah laki-laki gendut yang menjadi pengiring hampir di setiap kebersamaan mereka. Istrinya di sana memakai bikini, rambutnya diikat asal, sementara Juara hanya memakai celana dalam. Kolam hangat itu dipenuhi banyak bunga dan mainan.

Bocah tampan bernama Juara kini sudah kembali gendut, lipatan tangannya begitu ketara, pipinya menggembung.

Entah sudah berapakali Melati memanggil suaminya dengan manja, tak lupa menyuruh Juara mengikuti ulahnya, namun tak sedikitpun Yuza tergugah. Tidak, Yuza tidak sinis dan dingin, melainkan hanya membuat alisnya naik turun sebagai jawaban.

"Ndaa,.. auuu! Iniiih! Bebek Wayaa!" Pinta Juara berjinjit di dalam kolam tuk meraih  wadah besar berisi karet bebek mainan.

"Ahaha. Gemeessh! Ga sabaran teruush! Pengen digigit sama bunda, yaa?!" Jerit manja wanita berambut basah itu tak kuat menahan gemas.

"Krauk-krauk-kraukk! Haerrghh!" Geram Melati memicing kala mengigit lengan gempal sang anak.

"Iiihihihi. Geliiiii!" Jerit manja Juara, menghentak kaki di dalam air.

"Makanya harus saa? Sabaar. Okay?"

"Yuk, kita huka wadahnya, yuk. Juara mau buka? Coba buka, deh. Bunda mau lihat Juara sejago apa sih!" Ucap Melati menyerahkan wadah bebek-bebekan itu.

Juara tertawa bahagia memeluk satu wadah bebek yang ibunya beri. Senyumannya yang puas dan bahagia membuat ibunya di sana mengedip lembut tanpa bisa menyembunyikan lengkungan manis di bibir. 

Yuza berdiri di ujung balkon. Ia melipat tangan kekarnya, pandangannya menatap indahnya alam di depan mata. Jeritan-jeritan manja kini sudah terbiasa ia dengar dan entah kenapa dirinya tak terlalu merasa terusik sekarang.

"Waah,.. terimakasih bibi Yulii. Makasih udah ambilin mainan akuu." Melati tersenyum memainkan pipi Juara. Juara tak mengindahkannya, melainkan sangat fokus memeriksa satu bebek mainan tanpa mau hilang tujuan.

"Sama-sama aden ganteeng. Sama-sama nyonya cantiik. Hehe."

"Jawab, dong, sayangkuu. Iya, bibii. Begituu."

Melati's love story [TAMAT]Where stories live. Discover now