62. Foster parent?

1K 89 2
                                    


Guys, maaf banget. Maaf banget ini maah. Yang kemaren lupaaa. Harusnya di California. Yang si Melati rambut blonde, nyetir mobil jemput Yuzaa. Mereka lagi di California itu tuuu.☹🙏. Akunya selesai ngetik malem-malem suka langsung dipublish gitu ajaa. Huhuuu. 😔💔

[MELATI'S LOVE STORY]

California.

*ilustrasi sofa panjang waktu Yuza tidur.

*ilustrasi sofa panjang waktu Yuza tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*anggap suasana malam. 👆👆

Malam hari, di rumah dengan sekelilingnya pepohonan dan di belakangnya danau luas, pria tinggi besar tak memakai atasan itu tidur telungkup di atas sofa di salah satu sudut rumah besarnya. Kakinya yang panjang sampai harus menekuk naik ke atas. Ia menjadikan tangannya yang dilipat sebagai bantalan. Dirinya tampak begitu nyaman mengistirahatkan tubuh.

Melati menuruni tangga kayu dengan hanya memakai baju tidur. Baju tidurnya terbilang terbuka walaupun memang sangat wajar dan umum. Di tangannya ada box cukup besar, dengan stiker jadwal tanggal yang menempel jelas. Ada banyak tanda ceklis di sana.

"Maas, mas Yuzaa. Udahan, yuk, tidurnyaa. Udah sembilan puluh menit, lho. Aku hitung," ucap Melati menggampiri suaminya. Ia duduk sila di atas karpet, mulai membuka box yang ternyata berisi banyak suntikan dan botol kaca khas berisi cairan untuk diisi pada suntikan.

"Ayo, ayo suntiik," rengek Melati mulai manja, namun tak egois.

"Cepetaaan. Yuuuk. Pliis."

Yuza tak bergeming. Ia tampak sangat nyaman. Mereka baru saja selesai melakukan aktifitas bercinta, hampir tak pernah terlewatkan hari demi harinya.

"Mas Yuzaa, iih. Iew! Ih! Ieeww! Ayoo! Cepetan suntik akuuu," rengek Melati mulai mendorong-dorong sisi paha suaminya.

"Ya Allaah! Awas yaa! Entar ga bakal aku kasih jatah!"

"Ga bakal aku kasih jatah bulanan juga!" Sembur Yuza malah menggesekkan wajah pada sofa, lalu mengarahkan wajah pada sandaran sofa. Suaranya parau.

"Aaaaa! Mamiiiih!" Jerit Melati merengek seperti bocah. 

"Ga mauuu! Ayo buruan suntik! Aaah! Cepeetaaan!"

Betis berbulu lebat dan cukup panjang itu terus diguncang. Yuza sampai melipat kakinya ke atas paha belakang. Tingkahnya semakin membuat Melati menjerit seperti bocah yang direbut mainannya.

Melati mendekat pada Yuza, ia berdiri dengan kedua lutut. Kini ia mengguncang bokong suaminya, membuat tubuh besar itu bergerak dari atas dan bawah.

Melati's love story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang