29. Saran Mamih.❤

3.2K 378 127
                                    

"Tante tahu, kamu cari ini, kan?" ucap Sara menyerahkan kotak beludru berwarna pink soft hampir putih. Bandul pembukanya adalah kristal manis berwarna pink, berbentuk hati. Segera Melati terima dan buka.

Mereka berdua berada di ruang bermain, namun semua keponakan Yuza sekarang sedang tidur, tidak mau pulang.

Melati tersenyum memandangi gantungan-gantungan mugil yang manis ini. Ada bentuk kucing, dompet, bibir, lipstik, menara eiffle, lalu yang terakhir ada ukiran nama Melati berwarna ungu dengan tambahan sprinkle menggemaskan. Melati mengangguk. Suka, Melati sangat suka.

"Kalungnya bagus. Mas Yuza tahu seleranya Melati." Melati begitu sumeringah mengepalnya, menekannya di dada.

"Cantik, manis, lucu. Cocok buat Melati. Sesuai," ucap Sara ikut bahagia.

"Yuza suka, lho, dimasakin Spagheti. Alhamdulillah makanan kesukaannya simple-simple. kalo yang cewek-cewek sukanya yang susah, yang bumbunya tajam berani."

Melati mengulum senyum, matanya memancar penuh rencana bagus. Melati akan membalas memberi Yuza kejutan. Spagheti sangat sering dimasak disini. Melati jamin dirinya akan berhasil.

Melati berlari sembari terus meloncat bahagia ke san ke mari, memeluk kotak beludru mungil berisi benda berharga di dalamnya.

Rambut Melati begitu indah berhembus ke sana kemari. Sesekali bibir Melati membuka lebar, kepalanya menggeleng mewakili perasaannya yang ingin berteriak kencang.

Gadis yang sedang dimabuk asmara itu menjerit sesampainya di kamar. Melati menjerit kencang, berlari menuju ranjang, lalu memasukkan wajah cantiknya pada bantal.

"Mel, lihat, dong, Mel, gelangnyaa. Penasaran, nih. Masa cuman denger berita doang, kagak tahu asliannya?!" marah salah satu teman sekamar Melati.

"Wlee, ga mauu. Ehe ehe hehehe. Ini, kan, spesial." Melati terus memojok pada sandaran ranjang, mengulum senyum licik.

"Iya, betul! Ayo buruan, lihatiin," sembur pelayan paling tua diantara mereka, paling mereka andalkan.

"Yaa Allah, Meel. Gitu amat ama temen sendiri. Tar juga, kan, dipake."

"Ya udah, berarti tinggal tunggu Melati pake aja nanti. Wlee. Melati bener, kan?" sembur Melati begitu cerdas. Kuluman senyum puas dibibirnya membuat ketiga orang itu gemas, itulah tujuan Melati.

"Soalnya ini mahal. Tadi Melati lihat harganya di google. Mau melati jual."

"Apaaa?!!" Pekik salah satu yang paling tua.

"Goblok!! Piee to, Meel!!"

"Demi apa, lo mau juaaal?!!"

Teriakan demi teriakan sontak membuat Melati menutup mata. Tak tunggu lama, serangan demi serangan bantal dan selimut pun Melati terima. Bukannya takut, Melati justru terkekeh puas, begitupun temannya yang gemas.

"Ya Allaah. Melati itu cuma becanda ajaa, pemirsa-pemirsa setia MNO tivii. Melati jadi gemes, deh. Ahahah!" tawanya semakin pecah.

Kini mulai Melati biarkan kotaknya terlihat, membuat tiga manusia itu terkagum.

"Ya uda, deh, mari kita unboxing. biar kalian tidak mati penasaran," lanjutnya sengaja mengusap kotak beludru dengan lemah gemulai.

Perlahan kotak itu dibuka, perlahan pula suasana menjadi senyap.

"Anjir, Mell! Parah iki, Meell. Iko dipake Gigi Hadid di fashion show kemareen to, Meel."

"Iyoo, aku sing lihat to! Jelas tenan!"

"Paraah paraah! Otewe nikah ini maah! Gilee!"

"Gigi Hadid?! Model yang suka ditonton tante mamih?!" Pekik Melati terperanjat. Matanya melebar menatap satu persatu orang yang mengerumuni. Itu bukan model biasa, itu model kelas dunia, bayarannya saja belasan miliar, itu yang Melati baca di artikel.

Melati's love story [TAMAT]Where stories live. Discover now