Twenty Three

86 14 1
                                    

Hati-hatilah pada seseorang yang hatinya telah disakiti karena melihat orang-orang yang paling dicintainya tersakiti. Caranya balas dendam selalu tak disangka-sangka

Some days I just hate myself
Wish that I was someone else
Stuck inside this prison cell
Can someone help?
Someone help

'Cause I'm not crazy, I'm just a little unwell
I know right now you can't tell
But stay awhile and maybe then you'll see
A different side of me
I'm not crazy, I'm just a little impaired
I know right now you don't care
But soon enough you're gonna think of me
And how I used to be

Steve Aoki, Kiiara,Wiz Khalifa - Used To Be

"Kenapa lo ke perusahaan?" Aiden yang berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya membuat Adham kembali bertanya dan menyamakan langkah cepat saudara kembarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo ke perusahaan?" Aiden yang berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya membuat Adham kembali bertanya dan menyamakan langkah cepat saudara kembarnya. "Gue dapat laporan, mobil gue ada di perusahaan beberapa jam yang lalu. Lo kesana bukan untuk buat masalah dengan Papa, kan?"

Langkah Aiden terhenti mendengar kata yang membangkitkan rasa sakitnya. Ia tidak tertarik dengan dia. Kalimat itu terus diulangnya sampai rasa sakit itu terkubur dengan sendirinya dan tergantikan oleh hal lain. Sekeras itu, Aiden mencoba menghindar.

Bukannya menjawab pertanyaan Adham, Aiden justru memasang ekspresi tidak tertarik dan bertanya hal lain. "Mama di mana?"

"Jawab gue dulu!" Adham ikut tidak menjawab.

Bertepatan dengan itu, Lia keluar dari salah satu kamar. Dengan senyum yang tersungging di wajahnya, Lia langsung bergelayut manja di lengan Aiden ketika melihat pemuda itu. "Mama sudah bangun. Dari tadi Mama tunggu Bang Aiden. Ayo."

Di belakang mereka, Adham menatap kesal kedua orang itu. Ia sebenarnya sudah mendapat laporan, tetapi penjelasan langsung dari Aiden itu diperlukan. Semenjak kejadian itu, Adham sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mendengar segala hal masalah yang dilakukan Aiden langsung dari Aidennya sendiri, bukan dari orang lain ataupun hanya dari bukti. Sepertinya kali ini, Adham tidak bisa mendapatkan itu. Aiden terlihat tidak ingin mengatakan apa pun. Yang menyebalkan dari hal ini hanya satu –Aiden yang tidak meresponsnya itu bukanlah hal yang baru–, kenapa Papa tiba-tiba menyerahkan hampir seluruh pekerjaannya ke dirinya?

"Aiden!"

Senyuman Aiden refleks tersungging di bibirnya melihat wajah cerah Rilly. Dengan Lia yang masih bergelayut di lengannya, Aiden menghampiri wanita yang sedang menikmati pemandangan sore hari ini. "Ma, kenapa sudah keluar dari kamar?"

AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang