Five

257 34 7
                                    

I'm in love with you, and I'm not in the business of denying myself the simple pleasure of saying true things. I'm in love with you, and I know that love is just a shout into the void, and that oblivion is inevitable, and that we're all doomed and that there will come a day when all our labor has been returned to dust, and I know the sun will swallow the only earth we'll ever have, and I am in love with you."
— The Fault in Our Stars by John Green

How many girls in the world can make me feel like this?
Baby I don't ever plan to find out
The more I look, the more I find the reasons why
You're the love of my life

And if I lost everything
In my heart it means nothing
'Cause I have you, girl I have you
So get right down on bended knee
Nothing else would ever be
Better, better

Jason Derülo -Marry Me

Mereka berdua tidak langsung kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua tidak langsung kembali. Menginap satu malam di hotel yang ada di tempat itu, paginya baru kembali ke Paris. Apa yang dibayangkan mereka berdua tentu saja terjadi. Mereka diomeli habis-habisan oleh Adham dan Lia. Mana mungkin mereka berdua tidak marah setelah Aiden dan Estee kabur dari pengawal, lalu berakhir dengan tidak pulang seharian?

"Katanya cuman pisah saja, bukan nginap atau pergi ke tempat jauh tanpa bilang-bilang! Mana nggak pulang lagi!" Adham menuangkan segala kekesalannya karena lagi-lagi harus memasang badan untuk Aiden. Laporan ke orang tua mereka tidaklah mudah. Belum lagi dengan ketidakpercayaan dan apa yang dipunya papanya membuatnya terkadang sulit berbohong. "Pulangnya kenapa nggak sekalian pas mau balik saja?!"

"Boleh?" tanya Aiden polos.

Estee yang hanya diam dan menerima semua kekesalan Adham karena menyadari dirinya salah terkejut mendengar pertanyaan Aiden. Buru-buru Estee menyikut perut Aiden, tatapannya menyuruh pemuda itu untuk diam, tetapi itu bukanlah Aiden.

Adham menggeleng, tidak habis pikir dengan saudara kembarnya. Padahal baru saja membuat masalah, sekarang sudah memicu emosinya saja. "Jangan buat gue tambah emosi, Den."

"Lo tadi bertanya." Lagi-lagi Aiden menanggapi dengan santai.

Emosi Adham meningkat dan ingin diluapkan ke Aiden kalau saja Lia tidak datang, lalu memeluk pemuda itu. Pelukan Lia dan senyuman lebarnya seakan meluapkan segala emosi yang ada di dalam diri Adham.

"Sudah marahnya. Entar cepat tua. Kan kasihan Lia sendiri yang terlihat muda. Lagian Bang Aiden kan perginya sama Estee, pasti nggak bakal aneh-aneh," ucap Lia mencoba mencegah pertumpahan darah.

"Mereka itu perlu waktu berdua juga kali, Dham. Makanya punya pacar. Dan dari pada lo marah mulu, mendingan kita jalan-jalan lagi." Adnan yang baru saja muncul langsung berkomentar dan hampir kembali menyulut emosi Adham.

AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang