Aiden

Ten

Cinta. Ketika kita berkata ya untuk cinta, maka kita sedang berkata ya untuk hidup kita sendiri. Karena cinta adalah bagian dari hidup kita. Siap atau tidak siap, saat kita menyanggupi merasakan cinta, maka kita harus menerima kesedihan yang akan dirasakan. Desis perihnya yang menyayat hati ini.

Empty mansion, in the rain just off the coast
Is the vibe now, that I feel inside my soul
Like a spider, there's a web that you have wove
There's a heart now, where there used to be a ghost

And ooh, yeah it's making me uneasy

Now I hear sounds in the hallway
Rocking chairs are moving on their own
I'm falling for you
So much so that it's freaking me out

Ava Max - Freaking Me Out

Estee menatap pantulan dirinya di cermin. Tidak terlihat seperti dirinya yang biasanya— ceria dan bersemangat. Ini semua karena pertengkarannya dengan Aiden dan berita yang baru didapatkannya sore tadi.

Ia mendapatkan pekerjaan baru di tempat kecil yang belum banyak dikenal orang. Sebenarnya, ia juga melamar di beberapa perusahaan besar, tapi ia hanya mendapatkan penolakan, Estee yakin namanya sudah ada di daftar hitam. Bukan itu masalahnya, ia tidak masalah di mana pun bekerja, tapi Aiden.

Bukannya bahagia saat membaca pesan tentang dirinya yang diterima, justru rasa takutlah yang menyergapnya. Bayang-bayang hari pertamanya bekerja masih terputar dalam ingatannya seperti film yang diputar tanpa henti. Saat ini, Estee tidak yakin bisa menjalankankan rutinitasnya seperti biasa dengan semangat dan keceriaan.

Ia sudah memaafkan Aiden, tapi ada satu ruang yang Estee rasa belum bisa memaafkan Aiden sepenuhnya. Kata mengampuni sudah diucapkannya, namun perasaan resah dan takut itu tidak pernah hilang dalam dirinya. Memang benar kata orang, mengucapkan lebih mudah daripada melakukannya. Lalu, apa yang harus dilakukannya? Bagaimana cara untuk bisa memaafkan Aiden sepenuhnya?