Four

298 34 3
                                    

Cinta adalah serangkaian dari egoisme yang memberikan ujian secara alami dan tidak ada cinta tanpa adanya rasa patah dan ujian.

I wanna follow where she goes
I think about her and she knows it
I wanna let her take control

I love it when you go crazy
You take all my inhibitions
Baby, there's nothing holding me back
You take me places that tear up my reputation
Manipulate my decisions
Baby, there's nothing holding me back

Cause if we lost our minds and we took it way too far
I know we'd be alright, I know we would be alright
If you were by my side and we stumbled in the dark
I know we'd be alright, I know we would be alright

Shawn Mendes - There's Nothing Holdin' Me Back

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang selama 17 jam akhirnya kami tiba di Paris

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang selama 17 jam akhirnya kami tiba di Paris. Saat jam menunjukkan pukul sembilan malam. Kami memutuskan untuk istirahat sebentar, lalu melanjutkan makan malam di  Le Jules Verne Restaurant. Padahal restoran itu sudah mau tutup, tapi kita semua diterima dengan baik, pastinya di antara Adnan dan Adham sebelumnya sudah menyewa tempat ini.

"Gue nggak paham." Estee cemberut, ditatapnya Aiden yang masih membaca menu. "Boleh minta tolong pilihkan yang sesuai selera gue?" tanyanya begitu Aiden melihat ke arahnya.

Aiden mengangguk, mengalihkan perhatiannya ke pelayan seraya menyebutkan beberapa nama makanan, tetapi Estee tetap menatap Aiden, mengamati wajah pacarnya itu. Saat ini, pemandangan yang ada di depan tidaklah seberapa daripada isi pikirannya. Itu semua karena dirinya belum juga mendapat jawaban dari kegelisahannya. Setelah berteman dengan Lia dari sekolah dasar, tentu saja Estee mengetahui dengan sangat jelas apa perbedaan dan perubahaan dari mereka berempat.

Menyadari tatapan Estee, Aiden menatapnya dengan tatapan yang seperti mengatakan : ada apa?

Estee tersenyum tipis. Menggeser dirinya lebih dekat ke arah Aiden, lalu berbisik. "Kita perlu bicara."

Tubuh Aiden membeku. Kesulitan, pemuda itu tetap berusaha dengan cepat menyembunyikan ekspresi gugupnya. Senyumnya tersungging, "Setelah makan."

"Sekarang saja, ya? Sekalian tunggu makanannya dihidangkan. Nanti setelah makan kan kita mau jalan-jalan, entar nggak ada waktu." Estee mengamati perubahan ekspresi Aiden. Kenapa tiba-tiba tersenyum? Jarang sekali Aiden tersenyum dalam keadaan seperti ini, bukan berarti dirinya tidak suka, hanya merasa aneh. Senyuman itu juga bertahan cukup lama dari biasanya, "Gimana? Tetap nanti saja? Memangnya kalau sekarang kenapa?"

AidenWhere stories live. Discover now