24

84.6K 5.9K 131
                                    



Sepulang sekolah El langsung pulang ke rumah. Dan disinilah dia sekarang, berada di kamarnya sendiri. Entah mengapa El merasa kesepian sekarang. Air matanya kembali mengalir Ketika mengingat tentang kebersamaannya dengan Ken.

Kenapa semua menjadi rumit?

Apakah ia harus pergi?

Ya, El harus pergi untuk sementara waktu, El lelah. Mungkin untuk sementara ini El akan menenangkan dirinya dulu.

Dengan cepat El mengambil ponselnya dan menelpon papanya agar memberitahu oma kalau ia akan ke bandung.

Setelah ayahnya menyetujui, walaupun dengan pertanyaan-pertanyaan yang tersirat kecurigaan atasnya tiba-tina ingin kebandung, El berhasil menjawab walau ia harus berbohong.

Dan El baru sadar jika ponsel ini adalah pemberiaan Ken, mungkin ia akan menyuruh papanya untuk membelikan ia ponsel baru lagi setelah ini.

El bergegas mengambil koper dan memasukkan baju-bajunya. El tidak akan memberitahu siapa-siapa.

Setelah semuanya siap, dan El juga sudah mandi, El menemui supirnya yang sudah siap dengan mobil.

"Udah siap non?" Tanya pak Anton ketika melihat El keluar.

"Udah pak." Jawab El, kemudian memberikan kopernya pada supirnya, setelahnya El masuk ke dalam mobil dan disusul pak Anton.

Di dalam perjalan air matanya lagi-lagi menetes, El tidak menyangka Ken akan semarah ini padanya.

Pak Anton yang berada di depan sedang menyetir melirik El sesekali pada cermin di atasnya. Ia tidak ingin menganggu anak majikannya ini, ia merasa El sedang dalam masalah oleh karena itu ia tidak menanyakan apa-apa.

"Pak Anton." Panggil El serak.

"Iya non?"

"Nanti kalo ada yang cari El, bapak bilang aja gak tahu." Walaupun El tau jika Ken tidak akan menanyakannya atau mencarinya.

"Oh iya non, iya."

"Bilang juga sama bibi pak ya." Ucap El lagi.

Pak Anton mengangguk.

________

Disisi lain Ken tidak langsung pulang ke rumah, adiknya miminta dijemput, mungkin Gavin sedang Sibuk. Pikirnya.

Saat sudah sampai di rumah, G langsung turun ketika melihat mobil ayahnya ada di pekarangan rumah. Ken menyusul di belakang gadis itu.

"Papa." Teriak G sambil berlari dan melompat ke atas ayah, membuat Alres reflek meumutar tubuhnya.

"Hahahahahhahah." G tertawa keras saat tubuhnya dibawa putar oleh Alres.

Ken memutar kedua bola matanya melihat drama anak dan ayah itu.

Setelah menurunkan G, Alres mengecup seluruh wajah G membuat G tertawa geli.

"I miss so much, baby." Ucap Alres setelah mencium anak gadisnya ini

"I miss you too, Papa."

"Papa perginya kelamaan deh." Lanjut G dengan raut yang sudah berubah menjadi cemberut.

"I'm so sorry, baby. Tapi Papa ada oleh-oleh buat G." Ucap Alres merasa bersalah pada putrinya.

"Yey, thanks you my hero." Raut yang tadinya merajuk kini kembali cerah membuat Alres tersenyum senang. Kemudian melihat ke arah Ken yang masih menjadi penonton setia drama anak dan ayah.

Kenzie Gerald Rejandra (Completed)Where stories live. Discover now