40. MENANG DAN KALAH

31.4K 2.2K 84
                                    

Happy Reading
•••

Dari banyaknya manusia ciptaan Tuhan, ada beberapa diantara mereka yang sama sama  saling merindu. Namun, tak bisa bertemu karena terhalang jarak dan waktu.

-ALEXIS-

Warning?!
Chapter bosenin
Jan dibaca?!_-

...

typo maafkeun, baru belajar
...

Flashback on

"shh Aww." Rea meringis kala Qetra membersihkan luka dan lembap yang ada dikening juga di sudut bibirnya menggunakan kapas yang disudah diberi beberapa tetes Alkohol.

"Pelan-pelan Qetra." ucap Rea memelas.

"Lagian lo juga, kenapa pake acara berantem segala sih? Lo kan tau besok malam lo mau balapan." ucap Viona dengan nada memarahi Rea.

"Ya kan Rea gak tau  kalo mereka bakal timpuk Rea kayak gini." sungut Rea kesal mengerucutkan bibirnya.

Setelah kejadian di tempat perkemahan, Daffa memutuskan untuk segera membawa Fella menjauh dari tempat itu dan pergi ke rumah nenek Rea yaitu Oma isti. Karena Daffa juga tau jika anak GB pasti sudah menunggu kedatangannya bersama Rea.

"Jadi strateginya gimana?" tanya Malvin yang duduk dikarpet tebal didekat sofa.

Rea menatap Qetra. "Rea terserah Qetra aja deh." putus Rea.

Qetra sudah selesai mengobati Rea dan langsung membenarkan posisi duduknya, sedikit menggeserkan tubuhnya menjauh dari Rea membuat Rea menekuk wajahnya.

"Jadi gini--" baru saja ingin memulai pembicaraan. Namun, ucapannya sudah dipotong oleh Rea.

"Qetra marah?" Pertanyaan Rea membuat semua inti Goldblack beserta isti menatap kearahnya. Qetra mengerutkan alis bingung.

"Kenapa harus geser? Qetra marah? Gak kangen Rea?" tanya Rea kembali membuat Isti tersenyum menatap tingkah Rea yang seperti anak kecil itu.

"Mulai manja" ucap Isti memberi kode dan berlalu begitu saja.

Dan kini tinggal para inti Goldblack yang masih menatap Rea dan juga Qetra bergantian.

"Peluuukkk" suara manja Rea seraya merentangkan kedua tangannya dengan bibir yang ia majukan. Seketika inti Goldblack pun tersenyum dan terkekeh. Qetra juga ikut tersenyum tipis dan langsung mendekatkan tubuhnya dengan tubuh mungil Rea, memeluk gadis itu penuh sayang. Rea tersenyum dan menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang milik Qetra, rasanya nyaman dan hangat.

"GAS ATUH LAHHH"

"ANJIR SI POLOS"

"SA AE LU BY, KODE-KODE SEGALA"

"AH SINI BY, BIAR GUE AJA PELUK LO"

"Gue heran deh sama si Baby." ucap Patra membuat semua menatap ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Rea yng kini sedang bersandar didada bidang milik Qetra seraya menatap Patra dan yang lainnya.

"Qetra mulu ya di peluk, gue kapan coba? Putih? Gue putih kok! pinter? Mm ya lumayan lah. Cakep? Itu sih pasti. Tinggi ?segini menurut gue pas kok, kagak ketinggian kek tiang listrik, kagak kependekan juga mm apa lagi ya." Zeto berfikir sejenak.

ALEXIS |Lengkap|Where stories live. Discover now