59. RENCANA PENGGABUNGAN

23.5K 1.5K 117
                                    

Hallo all!!

Ada yang rindu?

sudah baca sejauh ini tapi belum Follow rasanya tidak afdol wkwk.

Yuk Follow dulu.

Bismillah semoga part ini gak bosenin.
Aku udah usahain yang terbaik tapi belum bisa gaes:(

Jadi harap maklumi

Jangan Lupa VOMENT

KALO ADA TYPO HARAP MAKLUMI YAA GAESS, TYPO BERTEBARAN.




Eh iya gaes, ada yang mau join grup chat Alexis ga? Yuk gass dm ku.



Happy Reading
...
Pada akhirnya bertemu denganmu adalah ketidak sengajaan yang berakhir dengan sakit yang di sengaja.

Pada akhirnya sebuah rasa bersalah akan datang dengan sendirinya
...

Setelah pulang dari Bandung Rea langsung masuk ke dalam kamarnya dengan ogah-ogahan membawa sebotol minum dan juga Brownies pemberian Alexis.

Sudah seharian ini Rea belum juga menampakan dirinya, di rumah gadis itu tepatnya di ruang tamu sudah padat oleh anak-anak Ringstar juga Goldblack yang sedang menunggu Rea untuk menemui mereka.

Tok tok tok

Dwi menggedor pintu kamar Rea, ini sudah ke 10 kalinya Dwi menggedor pintu kamar itu. Namun tetap saja tidak ada sahutan sedikit pun dari dalam sana.

"Sayang, di bawah ada temen-temen kamu tuh. Mereka udah dari tadi nunggu kamu, keluar sebentar yuk." bujuk Dwi sembari menatap sedih pintu kamar itu.

"Kamu gak papa'kan? Jangan bikin Mama Khawatir, Rea" Ucap Dwi sendu.

"Re, Mama mo--"

"Rea mau sendiri, Ma." suara lembut Rea terdengar di telinga Dwi, membuat Dwi langsung menampilkan senyumnya paksa.

Di dalam sana Rea terduduk di atas kursi rodanya tepat di belakang pintu.

"Tapi... "

"Jangan ganggu Rea beberapa hari ini ya Ma, kasih Rea waktu. Rea mau sendiri" suara Rea datar di dalam sana, Dwi menghembuskan nafas berat, perlahan ia mengangguk.

"Jangan lama-lama ya, Mama khawatir." ucap Dwi sebelum akhirnya berjalan menjauh dari depan kamar Rea menuju anak tangga dan turun ke bawah dimana teman-teman Rea berkumpul.

"Tante gimana? Rea mau keluar kamar? " tanya Sisil yang langsung di balas gelengan kepala oleh Dwi.

"Yah.. "

"Tapi Baby gak papa'kan, tan? " tanya Viona menatap wajah Dwi penuh harap.

Dwi menatap satu persatu mereka.

"Tante gak tahu, cuma tadi Rea bilang kalo dia butuh waktu buat sendiri. Rea gak mau di ganggu" ucap Dwi membuat mereka mengangguk paham.

"Rea pasti terpukul banget, lagian gue heran. Sebenernya Alexis itu bego atau tolol sih? Bapak sama anak bener-bener gak ada akhlak, gak ada otak, gak punya hati. Ish kesel" Sisil mendumel kesal, membuat beberapa dari mereka terdiam.

"Alexis pergi juga terpaksa, Sil." ucap Hirro menatap Sisil.

"Ya kalo terpaksa seengaknya izin kek, bilang gitu, atau pamit sekalian. Kalian tau'kan kalo Rea berharap banget Alexis jengukin dia, eh bukannya jengukin biar Rea cepet sembuh dia malah bikin Rea bener-bener sakit lagi" tutur Sisil dengan nada sedikit emosi.

ALEXIS |Lengkap|Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu