Yang Bukan Takdirku

186 9 0
                                    

Meski pada akhirnya, pencapaianku nyaris sempurna. Apa yang sudah termiliki tergolong cukup untuk menawarimu agar kembali. Usaha yang sebegitu kerasnya, sudah kuyakini pasti memenangkanmu. Ada lintang waktu yang tak bisa ditentang; bahwasanya kau akan terus-menerus jatuh cinta dengan orang yang berbeda. Takdir akan berulang selama apapun aku mengamatinya. Satu lagi pembelajaran hari ini, bahwa setiap patah hati; akan membawakanmu pada hati yang lain. Pelan-pelan menuntunmu menuju yang terbaik.

Kenyataan hari ini, menyuruhku berdamai dengan diri sendiri. Bukan sekedar menerima saja, tetapi juga merelakan seutuhnya. Merangkul dan menyabari bahwa tak semestinya berharap banyak mengenai rencana menanti. Kau tak akan paham, sebab hanya aku yang melihat tawamu semalam. Menggenapi orang lain, mendekapnya erat. Saling menyabari dan menyayangi. Kebetulan, aku disana, menghadapi kebetulan yang seringkali menyadarkan dengan hal-hal di luar rencana.

Karna kau, aku harus berlawanan dengan diriku sendiri. Demi apapun ceritanya, kuingin kau bahagia. Hidup dengan seseorang yang kau cinta, pun sebaliknya. Hanya saja, aku terlalu pengecut dan takut melihatmu dengan yang lain. Dengan ketidakberdayaanku membahagiakanmu; selalu kuhantarkan doa sepanjang jalanmu. Jika pada akhirnya langkah-langkah yang kau tuju membawakanmu padanya, maka dialah seseorang yang terbaik itu. Seseorang yang kumintakan satu pada-Nya untukmu. Jika pada ketentuan-Nya dialah yang terpantas, mau tak mau hatiku mesti rela dan ikhlas.

Ketidakhadiran seseorang yang mencintaimu ini dalam tiap-tiap kesusahanmu, seolah menyangkal kata-kata bahwa aku mencintaimu. Melihatmu menderita tanpa melakukan apa-apa, membuatku merasa berbual belaka. Ucapan cintaku takkan mempermudah harimu, justru mempersulit hatimu. Karna itulah, hiduplah dengan baik. Sebab, begitupula cara satu-satunya untukku baik-baik dalam ketidakberdayaan ini. Selamat bahagia lagi, semoga dia adalah seseorang yang pandai menjaga hati.

Narasi Patah Hati Where stories live. Discover now