Chap 21

965 152 2
                                    

Yeosang terbangun dari pingsan. Ia mengedarkan pandangan nya dan melihat San yabg sedang duduk di sebelah nya. "bagaimana keadaan mu?" tanya San sambil membantu Yeosang untuk duduk.

"Ehm... pelayan Kim?" tanya Yeosang. San hanya menundukkan kepala dan menggeleng untuk jawaban Yeosang. "Hah... Jadi bukan mimpi ya"monolog nya.

"Ah, pelayan Kim menitipkan pesan pada ku. Dia bilang, ia berterima kasih pada mu dan menyuruh mu untuk menjaga kesehatan" ujar San dengan air mata yang lolos dari kedua mata tajam nya. Yeosang yang mendengar nya pun ikut menangis. San memeluk Yeosang. "Kita harus ikhlasin , hm? Pasti pelayan Kim tidak ingin kita menangis kan?" Ujar San sambil mengusap air mata Yeosang.

"Kau suka tidak berkaca ya" ujar Yeosang ikut menghapus air mata San. Pemuda Choi itu sedikit tertawa mendengar ucapan Yeosang. "Hah... Kau benar aku harus ikhlas" ucap Yeosang dengan mata bertekad. San hanya tersenyum melihat nya.

"Ah iya, aku hampir lupa" San lalu mengeluarkan sebuah kertas dari hanbok nya. Ia lalu memberikan surat tersebut untuk Yeosang. "Wooyoung semalam datang ke tempat ku dan memberikan ini" ujar San. Yeosang lalu membuka kertas tersebut dan membaca nya bersama San.

"Bagaimana cara kita membawa mereka masuk tanpa ketahuan?" tanya Yeosang. Ia dan Yeosang pun berpikir.

"Apakah beberapa dari mereka ada yang bisa menari, bernyanyi dan bermain musik?" tanya San.

"Hmmm... Yang ku tau, Woo,Beomie, dan Hwanwoongie Hyung bisa menari. Hwa Hyung, Jongho, Taehyun, dan Seoho Hyung juga bisa bernyanyi. Untuk bermain musik.... Hmm... kurasa aku pernah melihat Hueningkai bermain alat musik dengan Hongjoong hyung. Ah Yunho dan Mingi juga bisa menari" jelas Yeosang. "Memang kenapa?" tanya Yeosang.

San nampak berpikir. "Apa kira-kira ia akan mengiyakan jika aku membawa mereka sebagai pendukung tampilan ku untuk pesta sebelum pernikahan kalian?" tanya San.

"Kurasa bisa di coba. Kalau dia menolak, aku akan coba membujuk nya" ujar Yeosang.

"Baiklah kalau begitu kita coba cara itu. Tapi sebelum nya kau beristirahat dulu. Badan mu masih hangat" ujar San.

"Baiklah" ujar Yeosang lalu kembali membaringkan diri nya dan memejamkan mata.

Di rasa Yeosang sudah kembali tidur. San berjalan keluar tempat Yeosang. 'kuharap ini berhasil' batin San.

•••

Hueningkai dan Seonghwa saat ini sedang mendapat bagian berjaga saat mereka melihat Soobin dengan membawa tas di tangan kanan nya. Mereka melihat pemuda tersebut menaruh tas tersebut di depan danau dan meninggalkan nya. Hueningkai dan Seonghwa pun menghampiri tas tersebut. Mereka terkejut saat melihat sebuah kepala di dalam nya. Terlebih lagi Seonghwa, ia kenal kepala siapa itu.

"Hyung, bukan kah ini salah satu pelayan Yeonjun?" tanya Hueningkai. Seonghwa pun mengangguk.

"Huening, bisa kau beritahu Hongjoong?" Pinta Seonghwa yang langsung diangguki oleh Hueningkai. Pemuda yang lebih muda pun pergi untuk kembali memberitahu pada Hongjoong.

Seonghwa kembali menatap kepala tersebut. "Kau sudah bekerja keras, pak. Terima kasih atas semua nya" ujar Seonghwa dengan air mata yang mengalir dari manik violet nya.

Tidak lama, datang lah Hongjoong dan yang lain nya. Hongjoong melihat kepala milik pelayan setia nya. Mata nya mengeluarkan cairan bening nya. Yang lain pun ikut menangis melihat mayat tersebut.

"Wooyoung-ah, pergi lah kau ke tempat San. Aku ingin ini cepat selesai" perintah Hongjoong dengan tangan terkepal. Wooyoung yang mendapat perintah pun segera berjalan pergi setelah memberikan penghormatan kepada pelayan Kim.

InMul (Ateez) [√]Where stories live. Discover now