Bagian 13: Zone

40 5 0
                                    

Spielberg, Austria
12 Juli 2020
7:00 AM

"hah... hah... hah..."

Pagi yang cerah sekali ini, aku keliling sirkuit sambil jogging dan juga mendengarkan laguku di hp lewat headsetku. Setelah jogging hampir 1 jam, aku langsung balik ke paddock untuk beristirahat tapi diluar paddock. Saat lagi minum air mineralku untuk mengurangi rasa lelahku, ada yang menelponku dan tak kusangka yang menelponku adalah Hayami

"Halo" Ujarku

"Ini aku Ray" Jawab Hayami.

"X, ada apa?" Tanyaku.

"Aku mau ngomong sesuatu. Terutama yang kemarin" Balasnya.

"Kemarin?"

...

"Jadi... kau melihatku dan Sieg ya hampir berantem sama Devon?"

"Ya. Aku benar-benar terima kasih ke rekan setimmu itu membelaku kemarin. Bilang ke dia kalo dia dapet salam dariku"

"Ok ok kukasih tau dia kok"

"Aku mau ngomong sesuatu buat balapan nanti"

"Apaan?"

"Aku mau kau kalahin Devon nanti dan ini tips untukmu buat kalahin dia"

"Tips?"

"Ya. Dia punya kelemahan"

"Huh? Kelemahan?"

"Ya. Kelemahan dia adalah di ban-nya"

"Ban?"

"Ya, kau tau kok maksudku. Itu saja dariku, aku mau berangkat sekarang"

"Eh X, aku belum... Yah udah dimatiin lagi. Dasar cewek"

Aku langsung menaruh hp ku dikantong celana. Baru saja aku menaruhnya, tiba-tiba ada orang yang diam-diam mendengar percakapanku dengan Hayami tadi dan dia malah bikin aku kaget atas kedatangannya. 

"Tadi ngobrol sama siapa tuh?" Ujar orang tersebut.

"YA TUHAN! Eh, kau kan?" Kagetku dan aku terkejut lagi karena yang datang tersebut adalah pembalap F2. Kukira pembalap tersebut adalah Gelael tapi ternyata dia adalah Lundgaard.

"Ya ini aku. Kau kenal kan?" Tanya Lundgaard.

"Iya tau kok, jangan bikin kaget dong!" 

"Iya maaf barusan. Tadi kau ngobrol sama siapa?" 

"Si Hayami. Kenapa?"

"Dia toh. Itu cewek nggak beruntung banget di ronde pertama sama balapan kemarin. Tapi dia lawan yang susah bagiku di F3 tahun lalu. Semoga dia bisa bangkit lagi"

"Kuharap juga"

"Ngomong-ngomong, kok kau bisa dekat baget sama dia ya? Padahal dia nggak suka sama yang lain termasuk rekan setimnya?"

"Aku dulu satu tim sama dia di gokart tahun 2014"

"Gila! Lama juga"

"Nggak lama juga sih soalnya dia pindah ke jepang akhir 2015. Terus aku ketemu dia lagi pas balapan di Macau tahun kemarin dan aku kalahin dia" 

"Gitu ya, yaudah aku balik dulu ya. Kutunggu kau di garis finis dan ingat, kemanangan ini adalah milikku Ray. Lihat saja" Tantang Lundgaard.

"Baiklah, kita lihat di garis finis nanti" Balasku.

*Beberapa jam kemudian

"We are underway in sprint race" Ujar komentator dengan kata khasnya saat 5 lampu merah mati.

The Path: Road to Formula 1Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin