Bagian 10: Race on Pandemic Part 1

75 4 1
                                    

19:30 PM
7 Juni 2020, Sekitar Daerah Sentul, Indonesia

Matahari sudah tidak terlihat lagi dan lampu-lampu sekitar jalan sudah menyala. Kondisi di jalan well... tidak terlalu ramai untuk jalan raya dan jalan tol. Mulai dari mobil menuju Bogor dan mobil menuju Jakarta meskipun pandemi masih ada dan juga regulasi New Normal mulai dilaksanakan pada awal Juni. Kali ini, sebuah mobil yang sangat umum di Indonesia meninggalkan daerah tersebut menuju ke arah Jakarta yang dikendarai oleh seorang bapak-bapak dan juga seorang pemuda yang terlihat seperti mahasiswa yang baru masuk kuliah. Pemuda melihat pemandangan malam lewat jendela mobilnya dengan memasang wajah yang terlihat seperti lagi memikirkan sesuatu sambil menyenderkan kepalanya ke kaca mobil dan ya dia adalah aku, Radya Scolari. Pembalap Formula 2 dari Indonesia yang membalap bersama tim Hitech GP dimana aku akan membalap pada awal Juli di Austria GP. Sementara yang mengendarai mobil tersebut adalah ayahku dimana kita berdua baru saja latihan di sirkuit sentul untuk persiapan balapan nanti di Austria. Sebenarnya kita sudah melakukan hal ini sejak 2018 dimana ayahku mempunyai teman yang mengoleksi mobil sport dan supercar dan ayahku meminjam mobil temannya untuk kita berdua buat latihan. Kita latihannya 2 kali sebulan dan kita sudah mencoba berbagai mobil sport dan supercar seperti Porsche 911, Nissan GTR Lamborghini Huracan dan lainnya. Dalam perjalanan ini, kita berdua langsung balik ke rumah untuk pulang dan istirahat dengan kondisiku lumayan kelelahan sementara ayahku terlihat biasa saja meskipun kita berdua latihan balapan di sirkuit tersebut.

"Boy, bengong aja. Mikirin apa?" Tanya ayahku sambil melihatku bengong tanpa mengatakan satu katapun setelah meninggalkan sirkuit.

"Nggak kok" Balasku dengan nada kecil.

"Bilang aja pengen balapan lagi" Balas ayahku yang berharap apa yang dia katakan bisa membuatku semangat lagi.

"....gimana ya... pengen sih cuman, aku aja di sirkuit udah serius baget cuman entah kenapa aku kalah terus sama aji padahal mobil kita sama-sama pake GR Supra. Aku takut performaku menurun nanti pas balapan nanti di Austria" Lanjutku dengan sedikit ketakutan.

"Bawa santai aja boy. Itukan cuman mobil sport biasa, bukan mobil formula ini. Kamu masih ingetkan pesan aji sama guru kamu pas di gokart? Kontrol emosimu. Jangan sampai emosimu menghancurkan apa yang kau lakukan" Balas ayahku lagi dengan mengingatkan pesannya ke aku.

"Aku tau kok. Cuman, gimana ya..." Lanjutku sambil menguap.

"Kecapek an itu. Kamu tidur aja nanti aji bangunin kalo udah nyampe rumah"

Aku akhirnya langsung tidur dan belum nyampe semenit ayahku langsung bangunin aku sampe aku bingung ada apa dengan ayahku.

"Boy bangun" Ujar ayahku sambil menggoyangkan pundakku agar aku bangun.

"Apaan?" Tanyaku kebingungan.

"kamu belum bilang terima kasih ke temen aji tadi minjemin mobilnya ke kita buat latihan" Jelas ayahku.

"Oh iya, maaf aji kelupaan"

"Kamu yang harus minta maaaf ke temen aji, not me"

Aku langsung menghubungi temen aji dan langsung berterima kasih dengannya.

*Beberapa hari kemudian

2 minggu sebelum balapan di Austria digelar, aku sudah terbang menuju negara tersebut bersama Gelael seperti biasa. Didalam pesawat, aku hanya ngemil snack dan main hp untuk menghilangkan kebosananku di pesawat.

"Gw nggak sabar mau balapan nanti di Austria nanti" Ujar Gelael langsung duduk disampingku.

"Yeah" Balasku.

"Ngomong-Ngomong, rekan setimmu siapa sebenarnya?" Tanya Gelael.

"Rekan setimku? Namanya Lukas Siegfried, dia asalnya dari Romania dan biasanya kupanggil Sieg. Dia adalah runner up euro formula open tahun lalu. Dia orangnya baik kok dan suka belajar sama gw tentang balapan"

The Path: Road to Formula 1Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt